Intel Ukraina Ngaku Bobol, 400 Ribu Tentara Rusia Masih Ganas di Front Timur
- sputnikmediabank.com
VIVA – Kerap disebut telah mengalami kemunduran telak akibat operasi serangan balik, faktanya ratusan ribu tentara Rusia masih menduduki wilayah timur Ukraina. Data ini justru dibongkar oleh rezim Volodymyr Zelensky sendiri.
Adalah Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, yang membeberkan data jika jumlah pasukan militer Rusia masih lebih dari 400.000 personel.
Hal tersebut dikatakan oleh Juru Bicara Direktorat Intelijen Utama Ukraina, Andriy Yusov, di Kiev, Selasa 24 Oktober 2023.
Menurutnya, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) masig sangat mampu menggelar kampanye militer di Ukraina dengan kekuatan besar. Tak terkecuali menjalankan taktik menyebar pasukan ke sejumlah daerah.
VIVA Militer: Juru Bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov
- kyivindependent.com
"Ada cukup kekuatan untuk melakukan operasi terpisah di wilayah tertentu di garis depan," ucap Yusov dikutip dikutip VIVA Militer dari The Kyiv Independent.
"Kelompok penjajah di Ukraina di wilayah yang diduduki sementara. Kami ingatkan Anda, (mereka) berjumlah lebih dari 400 ribu prajurit Rusia,” kata Yusov.
Yusov juga mengakui jika intelijen militer Ukraina gagal melakukan antisipasi serangan musim dingin Rusia.
Padahal, Rusia memiliki kekuatan dan skala yang sama seperti saat melancarkan awal invasi pada 24 Februari 2022. Kemugkinan ini diakui Yusov bisa saja terjadi di sejumlah daerah di front timur.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)
- sputnikmediabank.com
"Kami tidak berbicara tentang terulangnya skenario yang terjadi pada Februari 2022. Namun di wilayah tertentu, ya, musuh akan terus mencoba melakukan operasi ofensif terpisah," ujar Yusov.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) melaporkan pada 23 Oktober, militer Rusia melancarkan serangan di sejumlah kota front timur.
Serangan masif pasukan Vladimir Putin diarahkan ke wilayah Avdiivka, Kupyansk, Krasnyi Lyman, Bakhmut (Artyomovsk) dan Maryinka.
Tak hanya konsentrasi besar personel, Yusov mengatakan militer Rusia tengah mengerahkan sejumlah besar unit senjata baru ke garis depan.
