Ternyata Rusia Gunakan Rudal Termonuklir Buat Bombardir Ibukota Ukraina

VIVA Militer: Serangan rudal rudal 3M22 Tsirkon (Zircon) militer Rusia
Sumber :
  • lansinginstitute.org

VIVA – Serangan militer Rusia ke ibukota Kiev membuat kerusakan masif di wilayah tersebut. Bagaimana tidak, militer Rusia menembakkan lebih dari 50 rudal dan drone ke kota terbesar di Ukraina, Senin 25 Maret 2024.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Tak hanya membombardir Kiev, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) juga menyerang kota Lviv yang terletak di wilayah barat Ukraina. 

Gubernur Lviv, Maksym Kozystskyi, menyatakan jika tentara Rusia melancarkan serangan ke kotanya dengan menggunakan rudal berkemampuan nuklir Kh-47M2 Kinzhal (Dagger).

Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Selain menggunakan rudal Kinzhal, militer Rusia juga disebut mengerahkan rudal berkemampuan nuklir lainnya yakni 3M22 Tsirkon (Zircon). Rudal ini lah yang diyakini digunakan saat menyerang Kiev.

VIVA Militer: Kondisi ibukota Ukraina, Kiev, pasca serangan rudal Rusia

Photo :
  • dsns.gov.ua
Gara-gara Rumah Dinas Bagus Ini,Pasukan Tengkorak Kostrad Diganjar 5 Miliar Sama Jenderal TNI Maruli

Sejumlah bangunan di Kiev rusak parah, akibat hantaman rudal dan drone tempur militer Rusia. Tak terkecuali di lokasi-lokasi penting di jantung kota.

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Defense Blog, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) yang menyebut jika Rusia telah menggunakan rudal Zircon saat membom Kiev. 

Laporan SBU menunjukkan bahwa rudal hipersonik termonuklir militer Rusia ditembakkan dari sistem peluncurkan berbasis darat, yang berlokasi di Republik Otonomi Krimea

Dengan kecepatan maksimal 11 Mach (13.475,48 kilometer per jam), rudal Zircon mampu menghantam sejumlah infrastruktur di Kiev hanya dalam waktu 5 hingga 6 menit sejak diluncurkan dari Krimea.

VIVA Militer: Kondisi ibukota Ukraina, Kiev, pasca serangan rudal Rusia

Photo :
  • dsns.gov.ua

Tak hanya itu, rudal Rusia ini juga sangat efektif karena memiliki jarak operasional mencapai 1.200 mil atau setara dengan 2.000 kilometer.

Kecepatan rudal nuklir Rusia ini membuat militer Ukraina sangat kewalahan, terutama bagi sistem pertahanan udara. Apalagi seperti yang diketahui, pasukan Volodymyr Zelensky tengah mengalami krisis persenjataan.

Hulu ledak dari salah satu rudal yang jatuh ditemukan di sebuah bangunan pemukiman. Sontak hal ini langsung disorot sebagai ancaman langsung terhadap warga sipil Ukraina, yang tidak pandang bulu terhadap wilayah berpenduduk.

 
 
 
 
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya