Esemka Mirip Mobil China, Ini Kata Menperin

Menperin Airlangga Hartarto Memperhatikan Mesin Mobil ESEMKA
Sumber :
  • Dok. Kemenperin

VIVA – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato mengakui, mobil Esemka, yakni Bima yang serupa dengan Changan Star Truck, asal China, memang akibat kerja sama antarkedua industri negara tersebut dalam memproduksinya.

Warganet Serbu Medsos Esemka, Ini Permintaan Mereka

Namun, dia menegaskan, kerja sama dalam memproduksi satu mobil antarindustri otomotif dua negara, merupakan hal yang biasa di dunia. Sehingga, seringkali produksi satu mobil suatu industri akan serupa dengan lainnya.

Dia mencontohkan, mobil produksi Proton asal Malaysia, juga pernah memiliki kemiripan dengan mobil produksi Suzuki Indonesia, yakni Suzuki Ertiga. Sebab, Ertiga produksi Proton melakukan importasi komponen kendaraannya terurai atau Complete Knocked Down (CKD) dari Suzuki Indonesia.

Esemka Bocorkan Rahasia Mobil Listrik yang Dipajang di IIMS 2023

"Ya pasti (hasil kerja sama dengan perusahaan China). Antara pabrikan punya kerja sama, seperti dulu Proton pernah kerja sama dengan Suzuki Indonesia, sehingga impor CKD dari Indonesia. Di Indonesia, namanya Suzuki Ertiga. Di sana, namanya Proton," tutur dia, saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa 10 September 2019.

Selain itu, dia juga mengatakan, industri-industri mobil nasional negara lainnya juga melakukan cara yang serupa. Misalnya, mobil nasional asal Vietnam, yakni VinFast juga dirakit dari komponen kendaraan produksi BMW asal Jerman. Namun, tak satupun yang mengatakan mobil produksi hasil jiplakan BMW.

Dulu Beli Holden, Kini Mobil Buatan RI Siap Dijual ke Australia

"Ya kan, kalau mobil multi platform, kan biasa kita enggak pernah bilang Vietnam jiplak BMW. Kan enggak, karena mereka ada perjanjian. Jadi, itu biasa. Sama seperti Fiat di Italia, di spanyol Seat. Itu platformnya sama, tetapi desainnya berbeda sedikit," tegas Airlangga.

Karena itu, dia menekankan, produksi Bima yang mirip dengan Changan Star Truck, tidak bisa dikaitkan dalam persoalan jiplak menjiplak, melainkan tercipta karena adanya kerja sama multiplatform antarindustri otomotif.

"Jadi, sudah biasa multiplatform. Mercedes di Korea, jadinya SsangYong. Kita enggak bisa bilang SsanYong jiplak, ini bukan soal jiplak-jiplakan, tetapi multisource dan multiplatform dan mereka punya kerja sama," tutur dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya