Ekosistem Jadi Kunci Kesuksesan Kendaraan Listrik di Indonesia

Baterai sepeda motor listrik milik Treeletrik T-70
Sumber :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

Jakarta – Pasar kendaraan listrik di Indonesia mulai menunjukkan perkembangan positif, seiring dengan semakin banyaknya pabrikan otomotif yang menghadirkan produk electric vehicle atau EV di tanah air.

Minta Aturan Tembakau Dipisah dari RPP Kesehatan, Ekosistem Tembakau Beri Penjelasan

Hal itu bisa dilihat di berbagai pameran otomotif yang digelar selama beberapa tahun ini, di mana jumlah penyedia EV semakin banyak. Pemerintah juga menyediakan bantuan berupa insentif, kepada masyarakat yang mau beralih ke model yang bebas emisi.

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik mengatakan, bahwa permintaan kendaraan listrik akan kuat dan berkelanjutan apabila ekosistem pendukungnya bisa berjalan secara berkesinambungan.

Target Tambah TKDN, Alva Berencana Bikin Baterai Lokal

"Untuk terciptanya permintaan kendaraan listrik yang berkelanjutan, seluruh ekosistemnya harus berfungsi dengan baik. Inilah yang ingin kami dukung dan advokasikan," ujar Ketua Umum AEML, Dannif Utojo Danusaputro di Jakarta, dikutip VIVA Otomotif Selasa 25 Juli 2023.

VIVA Otomotif: Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik

Photo :
  • Dok: AEML
Menko Airlangga & CEO Hyundai Bahas Implementasi Jaringan Hidrogen dan Kapasitas Pemasok Lokal

Dannif menyatakan, bahwa semakin meratanya infrastruktur seperti tempat pengisian dan penukaran baterai kendaraan listrik maka akan mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Selain itu, AEML juga berusaha meningkatkan kualitas produk kendaraan listrik agar semakin aman digunakan oleh masyarakat.

Keamanan produk dinilai sebagai salah satu kunci untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap adopsi kendaraan listrik.

"Kami juga sangat mengutamakan aspek keamanan. Tidak boleh ada produk-produk di jalan yang tidak memenuhi standar keamanan. Hal ini penting untuk menciptakan kesadaran, karena jika terjadi insiden seperti baterai bocor, hal itu dapat menurunkan kepercayaan masyarakat," tuturnya.

Wakil Ketua Umum Sektor Teknis AEML, Patrick Atmadjaja percaya, bahwa dengan hadirnya ekosistem yang kuat maka kendaraan listrik di Indonesia bisa populer seperti kendaraan konvensional dalam waktu tidak terlalu lama.

“Saya yakin, EV hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk mencapai apa yang sudah dilakukan ICE (Internal Combustion Engine) di 50 tahun. Karena, supply chain roda dua di Indonesia sudah jadi. Kita bisa memanfaatkan supply chain yang sudah jadi,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya