- iStock
VIVA.co.id - Seorang pria kelahiran Irak, Emaad Alkaabi, baru-baru ini harus berurusan dengan kepolisian di Inggris setelah berniat membantu temannya yang kesusahan. Maksud hati ingin menolong, pria berusia 29 tahun itu justru ditangkap polisi dengan tuduhan penipuan.
Dilansir Metro.co.uk, Jumat 30 Januari 2015, cerita itu bermula saat sahabat Alkaabi, Mohammed Al Zafari memintanya untuk menggantikannya mengikuti tes mengemudi di pusat ujian DVLA di Canterbury, Kent, Inggris.
Al Zafari meminta tolong karena ia sudah 15 kali tak lolos ujian mengemudi. Sementara itu, sang ibu terus merajuknya agar segera bekerja menjadi sopir restoran cepat saji. Mendengar curahan hati sang sahabat, Alkaabi kemudian mengabulkan permintaan tersebut. Alkaabi kemudian mengikuti tes tersebut, namun juga gagal.
Empat bulan kemudian, mereka muncul bersama-sama di pusat ujian mengemudi dengan skema yang sudah mereka atur sebelumnya. Dalam skema tersebut, Alkaabi akan muncul dan masuk ke dalam mobil untuk menggantikannya mengemudi.
Namun, aksi itu rupanya berhasil kepergok aparat kepolisian. Berdasarkan kamera pengintai, Al Zafari tidak ada di dalam mobil. Saat ketahuan, Alkaabi pun ketakutan. "Bisakah Anda membiarkan saya? Ibuku akan gila," ucap Alkaabi.
Dalam persidangan, pengacara Mukhtiar Singh menyatakan jika Alkaabi mengatakan kepada polisi temannya telah gagal melakukan tes 15 kali dan putus asa. "Dia hanya melakukan kebaikan kepada temannya karena ia tahu temannya sedang mengalami kesulitan melewati ujian," ujarnya.
Namun demikian, hakim menyatakan jika ini merupakan pelanggaran yang sangat serius, karena akan menyebabkan seseorang bisa berkendara di jalan, dengan syarat yang tidak terpenuhi. Alkaabi pun kini harus meringkuk di balik jeruji besi selama sembilan bulan demi persahabatannya. (art)
Baca juga:
VIDEO: Kawanan Unta Bikin Mobil di Tol Kocar-kacir
Tabrakan beruntun pun terjadi.
