- Dok: Tesla
VIVA – Mobil listrik mulai mendunia sejak satu dekade lalu, di mana kala itu jumlah model yang ditawarkan masih sangat terbatas. Meski demikian, beberapa produsen sudah bisa menawarkan produk dengan harga cukup terjangkau.
Beberapa produk kendaraan bebas emisi yang sudah dipajang di diler saat itu yakni Nissan Leaf, Chevrolet Bolt dan Tesla Model S serta Model X.
Namun gebrakan yang paling besar terjadi pada 2017, di mana Elon Musk sebagai pendiri Tesla mengumumkan bahwa Model 3 sudah mulai diproduksi dan menjadi model yang paling murah dari lini mereka.
Tesla Model 3
Dalam waktu satu bulan, sudah ada lebih dari 400 ribu orang yang memesan sedan tersebut. Saat usianya satu tahun, Tesla Model 3 yang dijual dengan harga mulai dari US$40 ribu atau setara Rp574 juta, menjadi mobil listrik paling laris di dunia.
Gelar tersebut kemudian pada tahun ini diambil alih oleh Wuling Mini EV, kendaraan mungil lima penumpang buatan China yang banderolnya mulai dari 28 ribuan Yuan atau sekitar Rp64 jutaan.
Kini, Tesla sepertinya berusaha meriah kembali takhta bergengsi tersebut dengan mempersiapkan produk baru. Dilansir VIVA Otomotif dari laman Gaadiwaadi, Jumat 6 Agustus 2021, kendaraan baru tersebut dirancang di negara yang sama seperti Wuling.
Pabrik Tesla Giga Shanghai di China.
- Dok: Tesla
Belum diketahui wujud dari produk baru tersebut, namun proses pengembangan disebut dilakukan di pabrik Giga Shanghai yang berlokasi di Shanghai. Fasilitas ini mulai dibangun pada akhir 2018, dan dalam waktu enam bulan sudah beroperasi penuh.
Meski sampai saat ini tidak ada informasi terkait spesifikasi maupun desain, namun beredar kabar bahwa mobil baru Tesla itu akan dipasarkan dengan harga US$25 ribu atau setara Rp359 juta.
Bocoran informasi lainnya yang beredar di media sosial, yakni terkait nama yang akan digunakan yakni Tesla Model 2. Sebagai informasi, Elon Musk sejauh ini sudah memakai beberapa huruf dan angka untuk produk mobil listriknya, yang sengaja dipilih agar membentuk susunan S3XY.
Jokowi: Indonesia Bisa Produksi 1,6 Juta Motor Listrik, tapi Baru 100 Ribu Unit
Indonesia seharusnya bisa memproduksi hingga 1,6 juta unit motor listrik setahun. Selain itu Jokowi juga pastikan bakal ada pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
