- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Penjualan otomotif pada semester pertama diakui sejumlah pelaku industri otomotif menurun. Tak jarang, akibat masalah tersebut, sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia merevisi target penjualan untuk semester kedua.
Namun, kondisi tersebut rupanya tidak terjadi pada perusahaan otomotif asal Jepang, yang selalu mengirimkan line-up-nya ke Indonesia secara impor, yakni PT Mazda Motor Indonesia (MMI).
"Revisi? Tidak. Target kami tetap 10 ribu unit. Meningkat dari tahun lalu. Intinya, kami harus berusaha agar lebih baik dari tahun lalu," ujar Senior Marketing Manager PT MMI, Astrid Ariani Wijana, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa malam, 7 Juli 2015.
Soal penjualan, Astrid menyatakan, secara retail sales, dari Januari-Juni 2015, Mazda Indonesia telah berhasil melego produknya hingga 4.806 unit.
Dengan jumlah yang hampir setengah dari target tersebut, menurut Astrid, penjualan terbesar Mazda disumbangkan oleh model hatchback andalannya, All New Mazda2, yang porsinya sebesar 47 persen, dan disusul model SUV (Sport Utility Vehicle), yakni Mazda CX-5, sebesar 32 persen, dari seluruh total penjualan Mazda.
Jika momentum Lebaran dianggap peluang emas bagi sejumlah ATPM untuk meningkatkan penjualan antara 5 hingga 10 persen, namun itu ternyata tidak terlalu berpengaruh bagi Mazda Indonesia.
"Di Mazda tidak telalu pengaruh signifikan. Walau pengaruh ada, tapi karena Lebaran dekat dengan pameran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show), maka mereka (konsumen) menunggu di acara tersebut. Tidak final di sini (Lebaran)," ucap Astrid. (art)