- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Honda Prelude pertama kali dilahirkan pada 1979 untuk pasar Jepang dan Eropa. Kala itu, mobil dua pintu itu menjadi ikon sport Honda.
Seiring perkembangannya, Prelude akhirnya hadir juga di Indonesia pada era 90-an. Dan saat ini, populasi mobil tersebut di Tanah Air terbilang sedikit.
Namun, hal itu yang justru mendasari seorang pria bernama Arie, untuk memilikinya. Setelah bertahun-tahun menunggu, pria yang kerap mengenakan topi ini akhirnya mendapatkan sedan dua pintu itu dari temannya.
“Saya suka dengan Honda Prelude 1993. Dari sasis sampai bahan bodinya tebal, dari segi JDM (model Japanese Domestic Market) dapat,” ujarnya kepada VIVA belum lama ini di Bandung, Jawa Barat.
Menurutnya, jumlah sedan bermesin 2.200 cc ini hanya ada beberapa unit di Indonesia. Bahkan, enggak sampai 10 unit. Karena termasuk mobil langka, dirinya enggan memodifikasi sampai habis-habisan.
Ia hanya melakukan restorasi pada beberapa komponen yang dianggap sudah rusak, dengan mempertahankan nilai keasliannya.
“Mesin masih asli, tapi ke depan bakal saya swap (ganti), karena bobotnya terlalu berat. Yang saya ubah ada di bagian eksterior, warna aslinya silver saya cat ulang jadi biru,” tuturnya.
Komponen lainnya yang masih dipertahankan adalah spoiler, lips bumper depan dan side skirt belakang. “Saya cari komponen ke Jepang, biasa bolak balik ke sana untuk mencari kebutuhannya. Seperti karet-karetnya (karet pintu), saya baru dapat satu set,” ungkapnya menambahkan.
Agar tampilan kaki-kaki lebih elegan, Ari memasang pelek 18 inci lansiran Volkrays yang dibalut ban berukuran 215/40 di depan dan belakang 215/45.
“Suspensi coilover-nya pakai ISC, saya custom lagi depannya biar pendek. Mobil ini juga saya bawa jalan Jakarta-Bandung,” jelasnya.