Hasil Riset Catat Jumlah SPBKLU di Indonesia Capai 1.700 Unit

Deloitte Indonesia dan Foundry luncurkan riset Electric Vehicle White Paper
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta – Penggunaan motor listrik di Indonesia mulai mengalami peningkatan 13 kali lipat dalam dua tahun terakhir karena pada tahun 2020 tercatat 1.947 unit dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 25.782 unt. Hal ini pun mendorong teknologi swap battery atau penukaran baterai kian populer. 

Airlangga: Singapura-Malaysia Tidak Senang RI Punya Industri Semikonduktor

Erwin Arifin selaku Direktur Riset Foundry mencatat terdapat 1.700 unit SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) yang tersebar di Indonesia hingga kuartal dua 2023. 

"Pertumbuhan penggunaan motor listrik disebabkan oleh penyediaan infrastruktur Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang kian menjamur. Sejauh ini, Foundry mencatat ada lebih dari 1.700 unit SPBKLU hingga kuartal dua 2023," tutur Erwin saat memaparkan hasil Riset bersama Deloitte Indonesia, di the Energy Building SCBD, dikutip VIVA Otomotif pada Selasa, 12 September 2023.  

Seberapa Penting Budaya Clock in dan Clock Out Karyawan Dorong Kinerja Perusahaan? Ini Penjelasannya

SPBKLU Swap Energi di SPBU bp AKR.

Photo :
  • Dok: Swap Indonesia

Merajuk pada hasil riset bertajuk "An Electric Revolution: The Rise of Indonesia's E-Motorcycle" yang diluncurkan oleh Deloitte Indonesia dan Foundry mengungkapkan kesempatan dari industri motor listrik di Indonesia mencapai 19,2 miliar USD, baik dari sudut pandang produsen maupun distribusi energi. 

BYD Tak Akan Terjun ke Dunia Sepeda Motor

Kemudian, Erwin mengungkapkan pada tahun 2020 teknologi Swap baterai di Indonesia belum ada yang pakai. Namun seiring berjalannya waktu pada tahun 2022-2023, jumlah market share motor listrik yang menggunakan teknologi swap battery sudah mencapai 55% market share. 

"Intinya pada tahun 2020, teknologi swap baterai masih belum digunakan, masih 0% market share. Tapi, pada tahun 2022 hingga 2023, market share kendaraan listrik yang menggunakan teknologi ini mencapai 55%," ujarnya. 

Lebih lanjut, Foundry mengungkapkan motor listrik yang dilengkapi fasilitas swap battery lebih laku dipasaran. Hal ini dilatarbelakangi oleh penghematan waktu isi ulang daya listrik. 

"Riset ini bertujuan untuk memetakan perkembangan dan peluang industri motor listrik di Indonesia, bagi para stakeholder terkait untuk bersama-sama memecahkan masalah, memberikan solusi, dan memajukan perkembangan industri motor listrik di Indonesia,” jelas Erwin. 

Dalam kesempatan yang sama, Agus Tjahajana selaku Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa adopsi motor listrik masih memiliki keterbatasan dan hambatan tetapi bisa diatasi dengan memperkuat sistem swap baterai. 

"Beberapa hambatan motor yang sering saya temui yaitu standarisasi baterai dan jarak tempuh yang terbatas. Tetapi bila diperkuat dengan sistem swap baterai, tentu akan bisa mempercepat transisi dan adopsi motor listrik," ucap Agus. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya