Nyetir di Jalan Lurus Bikin Ngantuk, Bener Gak Sih?

Ilustrasi pengemudi mengantuk. picture-alliance/dpa/O. Berg
Sumber :
  • dw

VIVA – Saat bepergian ke luar kota, terkadang kita menemui jalur yang cenderung lurus sejauh beberapa kilometer. Umumnya, hal ini ditemui di jalan tol atau jalan pedesaan dengan kontur tanah datar.

Donald Trump Ketiduran saat Jalani Sidang Kasus Suap

Keuntungan dari jalur seperti ini, pengemudi tidak perlu repot mengawasi belokan dan kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

Pada jalur lurus, setiap pengemudi bisa memantau situasi dengan lebih jelas, karena mereka hanya fokus ke arah depan saja.

Kecelakaan PO Rosalia Indah Karena Diduga Sopir Mengantuk, Ketahui Tips Aman Hindari Rasa Kantuk

Namun, banyak anggapan bahwa mengemudi di jalur lurus justru berbahaya. Pengemudi bisa terserang kantuk, sehingga hilang konsentrasi dan mengakibatkan kecelakaan. Benarkah demikian?

Dilansir dari Seva.id, Selasa 29 Oktober 2019, hal ini sudah diriset sejak 2001 oleh peneliti asal Prancis, Pierre Thiffault dan Jacques Bergeron, yang ditulis dalam jurnal Accident Analysis and Prevention.

Bahaya Microsleep yang Menghantui Para Pengendara dan Penyebab Kecelakaan, Ini Gejalanya

Jurnal itu mengatakan, psikologis manusia akan bereaksi terhadap situasi monoton, terutama perasaan bosan dan kantuk.

Saat berkendara, kondisi jalan lurus bisa mengurangi konsentrasi pengemudi, karena tubuh hanya menerima sedikit gerak sensorik dibandingkan dengan jalanan berkelok.

Jika rasa bosan akibat situasi monoton muncul, maka tubuh otomatis akan masuk ke tahap rileks, yang berakibat munculnya rasa mengantuk.

Berbeda jika pengemudi sedang berkendara di jalanan berkelok. Pada kondisi ini, pengemudi akan lebih fokus, sehingga membuat sensor motorik tubuh selalu terangsang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya