- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kehadiran motor baru dengan berbagai kelebihan tentu saja membuat sebagian orang menjadi tergiur dan ingin segera mengganti tunggangannya dengan model terbaru.
Hanya saja, masalah yang sering dijumpai kurangnya budget, sehingga jalan satu-satunya untuk mendapat suntikan dana dengan melego motor lawas yang saat ini dikendarai.
Kendati demikian, untuk menjual motor bekas tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Terkadang, harga saat dijual sangat rendah, bahkan jauh dari harapan.
Erwin Junia, pemilik diler motor bekas Rabel, yang berlokasi di kawasan Rawa Belong, Jalan Palmerah Barat Nomor 86, Jakarta Barat, menyatakan, ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum menjual motor bekas, agar motor masih bisa dihargai dengan pantas. Apa itu?
Menurut Erwin, meski bekas, namun kondisi motor harus tetap baik, tidak hanya tampilan luar, namun juga kondisi mesin.
"Kalau bagian bodi, yah setidaknya motor tidak banyak rusak. Makanya sering-sering cuci motor biar kinclong. Untuk mesin, walau tidak terlihat, tapi masih ada tarikan. Karena kalau sudah turun mesin, harga akan jatuh jauh dari standar harga jual," ungkap Erwin kepada VIVA.co.id, Senin 2 Februari 2015.
Erwin juga menyatakan, jika tak ingin harga motor jatuh, saat masih dikendarai, konsumen rajin melakukan servis rutin untuk sekedar perawatan.
"Minimal, rajin ganti oli. Terlebih motor matik itu lebih rentan," ucapnya.
"Misalnya tetap belum laku, jual saja ke diler motor bekas. Tapi kalau banyak masalah, jangan heran harga jadi semakin turun," tutup Erwin.
Baca juga:
Tips Membeli Motor Bekas agar Tak Ditipu Penjual
Namanya juga bekas, semua tidak bisa dijamin kondisinya.
