963 Petugas KPPS di Sulsel Sakit Gegara Kelelahan, 2 Orang Meninggal Dunia

Proses pengamanan dan pemantauan pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Gowa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Makassar - Petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Sulawesi Selatan (Sulsel) banyak yang mengalami kelelahan hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Bahkan, sampai saat ini sudah dua yang dinyatakan meninggal dunia saat bertugas pada Pemilihan Umum 2024 ini.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kesehatan Sulsel, petugas KPPS yang mengalami sakit tercatat sebanyak 963 orang dari KPPS, 144 orang dari Linmas, 754 orang dari Pemilih, 64 dari petugas keamanan, 31 dari PPK, 185 dari PPS, 145 dari saksi dan terakhir dari  98 orang dari pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Jadi untuk data sementara yang masuk, ada 963 orang KPPS yang sakit dirawat di puskesmas dan rumah sakit selama tahapan Pemilu tahun ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar di Makassar, saat dikonfirmasi Kamis malam 15 Februari 2024

Eko Patrio Ungkap Sakit yang Diidap Parto Hingga Harus Dioperasi

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menjelaskan bahwa total keseluruhan jumlah petugas yang bertugas di Sulsel tercatat sebanyak 2.384 orang. Jumlah tersebut, kata dia, tersebar di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Adapun yang terbanyak mengalami kelelahan dan dirawat itu terdapat di Kabupaten Gowa dengan total mencapai 450 orang.

Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi

“Para petugas ini sebenarnya ada 2.384 orang yang tercatat. Dan terbanyak mengalami kelelahan itu ada di Kabupaten Gowa dengan total 450 orang,” katanya

Setelah di Gowa, kata Ishaq, terbanyak selanjutnya yang mengalami kelelahan yakni itu di Bulukumba sebanyak 283 orang, kemudian disusul Luwu Timur dan Maros yang masing-masing sebanyak 261 orang.

“Bulukumba juga ada 283 orang lalu di Lutim dengan Maros masing-masing 261 orang,”bebernya

Kemudian, lanjut Ishaq, data yang diterima terkait petugas yang mengalami kelelahan ada juga di Kabupaten Pangkep sebanyak 201 orang, Wajo sebanyak 165 orang, Luwu Utara 102, Makassar sebanyak 102, Tana Toraja 96 orang, Pinrang 83 orang, Bone 80 orang, Bantaeng 68 orang, Soppeng 65 orang, Enrekang 47 orang dan Sinjai 37 orang.

Adapun yang terendah, ada di Kabupaten Jeneponto 31 orang, Kota Palopo 22 orang, Luwu 7 orang, Kepulauan Selayar 6 orang, Toraja Utara 5 orang. Kemudian Sidrap, Parepare dan Barru masing-masing 3 orang dan terendah terakhir ada di Takalar yakni 2 orang.

Menurut Ishaq, keseluruhan para petugas yang mengalami kelelahan dan sakit itu rata-rata diagnosa mengalami sakit kepala, hipertensi, demam dan maag.

“Mereka didiagnosa rata-rata mengalami sakit kepala, hipertensi, demam dan maag. Penyebab awal karena kelelahan,” katanya

Ishaq mengaku, sampai saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi di lapangan dan melakukan mitigasi-mitigasi risiko serta berkolaborasi dengan pihak terkait guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak inginkan.

"Sampai saat ini kita masih pantau semoga bisa diantisipasi dan di mitigasi resiko-risiko dengan kolaborasi seluruh stakeholder terkait," terangnya

Sementara itu, Ketua KPU Makassar Hambaliie membeberkan ada dua petugas KPPS meninggal dunia setelah menjalankan serangkaian tugas Pemilu 2024. Keduanya petugas yang wafat itu bernama Dahlia merupakan anggota KPPP yang bertugas di TPS Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar dan William merupakan anggota KPPS yang bertugas di TPS Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar

“Beliau-beliau ini sudah bertugas jauh hari sebelum hari H, bahkan sempat membagikan undangan kepada pemilih,” jelas Hambaliie kepada wartawan.

Menurutnya, keduanya tidak sempat bertugas di hari pencoblosan karena kondisi kesehatannya yang drop.

Petugas KPPS memperlihatkan suara Pemilu. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Hambaliie juga mengatakan, bahwa selain dua anggota KPPS yang meninggal dunia, informasi yang didapatkan juga ada satu petugas KPPS yang saat ini dirawat di rumah sakit.

“Ada juga anggota KPPS menjalani rawat jalan, meski sempat mendapat penanganan medis di rumah sakit,” katanya memungkasi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya