Gerindra Sindir Balik Jokowi hingga Hercules Pukul Wartawan

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat kampanye di Malang, 25 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA – Berita soal Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyindir balik Presiden Joko Widodo sebagai respons ucapan Jokowi soal jas di gambar surat suara bukan simbol dari Indonesia menjadi artikel yang paling banyak mendapat sorotan pembaca VIVA pada Kamis, 28 Maret 2019.

Arief mengatakan bahwa omongan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah tidak fokus. Sebab bukannya program atau gagasan yang disampaikan kepada masyarakat Dumai saat kampanye, melainkan hal yang tak perlu.

Sebelumnya, Jokowi berpesan agar masyarakat memilih dirinya bersama Ma'ruf Amin dalam gambar kertas suara yang mengenakan baju putih. Jokowi pun menyindir kandidat rivalnya yang mengenakan jas di gambar surat suara itu.

Sementara itu, artikel kedua yang banyak dibaca adalah soal pegawai PTPN IV Ibrahim Martabaya yang divonis penjara selama tiga bulan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan. Dia terbukti bersalah melanggar Pasal 280 jo Pasal 552 UU No 7 Tahun 2017 tentang Pelanggaran Pemilu.

Ibrahim mengunggah #2019PrabowoPresiden dan #2019GantiSontoloyo dalam akunnya di Facebook. Seharusnya sebagai pegawai BUMN, Ibrahim tidak boleh menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon.

Di posisi ketiga berita paling banyak dibaca soal Polri yang siap memproses dugaan pemukulan yang dilakukan terpidana perusakan dan pendudukan lahan, Hercules Rosario Marshal kepada wartawan, jika ditemukan bukti unsur pidana. Saat wartawan melakukan tugas jurnalistiknya, Hercules yang keluar dari mobil tahanan di PN Jakarta Barat mengamuk dan mengejar wartawan karena diduga tak suka difoto.  

Selain tiga berita terpopuler tersebut, dua berita lainnya yang juga banyak mendapat sorotan, yakni Nikita Mirzani blak-blakan soal dirinya yang suka frontal dan berani di media sosial. Selain itu, berita soal bedanya cara main buzzer kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi.

Berikut ini detail lengkap lima berita terpopuler di VIVA sepanjang Kamis, 28 Maret 2019.

1. Sindir Jokowi soal Jas, Gerindra: Kok Ngomong Kebodohan Sendiri
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat kampanye di Malang, 25 Maret 2019.

Ucapan calon presiden 01 Joko Widodo soal jas di gambar surat suara bukan simbol dari Indonesia, menuai respons dari elite Partai Gerindra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyindir balik Jokowi sudah tidak fokus lagi omongannya.

"Ngomong sudah enggak fokus kelihatannya Kang Mas Joko Widodo ini. Bukan program atau gagasan yang diberikan pada masyarakat Dumai saat kampanye, malah cuma isu pepesan kosong saja, ngomongin jas sama baju putih," kata Arief kepada VIVA, Rabu, 27 Maret 2019.

Arief menyebut, seharusnya Jokowi berbicara permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat Riau saat itu. Berbicara soal jas, menurutnya, malah menunjukkan kebodohan Jokowi sendiri.

Baca selengkapnya di sini

2. Pegawai PTPN yang Kampanyekan Prabowo Divonis 3 Bulan Penjara
Pegawai PTPN yang dituduh kampanyekan Prabowo

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, menjatuhkan vonis terhadap seorang pegawai PTPN IV, Ibrahim Martabaya dengan hukuman penjara selama tiga bulan. Ia terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan pelanggaran Pemilihan Umum.

Majelis Hakim yang diketuai Aswardi Idris, mewajibkan terdakwa untuk membayarkan denda sebesar Rp5 juta, subsider satu bulan kurang penjara. Dalam amar putusan hakim, warga Jalan Eka Rasmi, Kota Medan itu, terbukti bersalah melanggar Pasal 280 jo Pasal 552 UU No 7 Tahun 2017 tentang Pelanggaran Pemilu.

"Menimbang dan mutuskan, Oleh karena itu, menghukum terdakwa Ibrahim Martabaya dengan pidana penjara selama tiga bulan dengan denda sebesar Rp5 juta, subsider satu bulan kurungan," ujar Aswardi.

Baca selengkapnya di sini

3. Hercules Pukul Wartawan, Polri Telusuri Dugaan Pidana
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Mabes Polri, Jakarta.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Polisi Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya siap memproses dugaan pemukulan yang dilakukan oleh terpidana perusakan dan pendudukan lahan, Herucules Rosario Marshal, jika ditemukan bukti unsur pidana. Polisi pun menunggu laporan dari korban.

Seperti diketahui, Hercules mengamuk sekeluar dari mobil tahanan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Rabu 27 Maret 2019. Sedianya, dia akan dibawa jaksa ke ruang tahanan pengadilan, sebelum menjalani sidang. Kala itu, sejumlah wartawan menyanggong untuk mengambil gambar.

Tak disangka, ketika keluar dari mobil tahanan, Hercules terlihat emosional, diduga karena tak suka difoto. Dia kemudian mengejar beberapa wartawan hingga para pemburu berita berlarian.

Dapat Sinyal Banyak Partai, Sekda Supian Suri Akan Tantang Calon PKS IBH di Pilkada Depok?

Baca selengkapnya di sini

4. Berani Frontal di Medsos, Nikita Mirzani: Sampah Harus Digituin!

Politikus Muda PDIP: Jokowi Membakar Rumahnya Sendiri

Nikita Mirzani.

Bukan Nikita Mirzani namanya kalau enggak frontal dan berani di media sosial, khususnya Instagram. Niki, begitu sapaannya, sering menjadi kontroversi dan menanggapi hal-hal fenomenal.

Temui Jokowi, CEO Microsoft Komitmen Kembangkan Bisnis Teknologi di Indonesia

Tak hanya itu, dirinya kerap berseteru dengan  berbagai pihak, baik mantan suami serta rekan-rekan selebriti. Niki mengaku tak takut dan memang berani. Bagi dia, lawannya bukanlah dari kalangan yang terpandang.

"Kalau berani sih, tergantung lawan. Kalau buat gue kan mereka sampah ya, jadi kalau sampah harus digituin gitu," kata Niki di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2019.

Baca selengkapnya di sini

5. Cara Main Buzzer Kubu 01 dan 02, ini Bedanya

Ilustrasi buzzer.

Jelang Pemilu 17 April 2019, percakapan di media sosial diperkirakan semakin meningkat. Analis pemantau media sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan percakapan yang muncul di dunia maya akan mencocokkan dengan isu kampanye dari masing-masing pasangan capres cawapres. Selain itu, analisis Drone Emprit menunjukkan perbedaan cara main buzzer kubu 01 dan 02.

"Mereka mengamplifikasi apa yang dilakukan pasangan calon masing-masing di tempatnya (kampanye) masing-masing di situ. Misalnya Jokowi ke satu tempat. Mereka amplifikasi terus. Lawannya juga sama, 02 juga melakukan hal itu," kata dia di Jakarta, Rabu malam, 27 Maret 2019.

Ismail mencontohkan, isu soal penggunaan baju putih saat pergi ke TPS yang dikampanyekan oleh Jokowi. Isu ini mencuat cepat di media sosial, baik yang bernada positif maupun negatif. (ase)

Baca selengkapnya di sini

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya