Sidang Ditunda, Marcella Balik Kanan

VIVAnews - Lagi-lagi penantian kebebasan Marcella Zalianty terpaksa diundur. Sidang ketiga Marcella yang rencananya digelar pagi ini, ditunda. Ketua Majelis Hakim, Panusunan Harahap, absen di sidang ke tiga Marcella di Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat lantaran sakit.

Kendati sidangnya ditunda, tak ada perasaan kecewa di hati aktris peraih Piala Citra tersebut. "Belum ada perasaan kecewa, karena hari ini belum ada keputusan apa-apa," ujar Marcella kepada VIVAnews ketika ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 16 Maret 2009.

Seharusnya agenda sidang hari ini adalah tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas eksepsi yang diajukan penasehat hukum Marcella pada sidang sebelumnya. Sementara, Marcella pasrah sidangnya ditunda, kuasa hukum Marcella, Hotman Paris Hutapea, justru berat hati.

"Ya sudah lah, kalau memang harus diundur, dengan berat hati kami terima," ujar Hotman Paris. Hotman sebenarnya memohon agar agenda tanggapan JPU dibaca saja hari hari ini. Tapi, hakim anggota menolak. Alasannya, sidang menghormati ketua majelis hakim.

Hotman meyakinkan, belum ada sikap pengadilan atas penangguhan penahanan Marcella. Tapi, segenap tim kuasa hukum Marcella akan terus berusaha Kamis, pekan depan.

Menanggapi kemungkinan ditolaknya masa penangguhan penahanan Marcella, Hotman hanya bisa pasrah. Tapi, Hotman tetap akan perjuangkan keadilan untuk kliennya itu.

Masa penahanan Marcella yang sudah lebih dari 95 hari, dinilai Hotman, tidak adil bagi Marcella. "Agung saja ditahan nggak sampai sehari," ujar Hotman.

Tapi, Hotman mengaku segenap tim pembela Marcella akan terus menegakkan hukum. Karena selama ini, Hotman menilai, Marcella menjalani hukuman yang tidak proporsional dan terlalu ekstrem.

20 Kata-Kata Inspiratif untuk Memperingati Hari Pendidikan Nasional
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar Usai Pemilu 2024

Cak Imin Sebut Pembangunan selama Sepuluh Tahun Terakhir Terlampau Sentralisasi

Cak Imin mendorong kader-kader PKB untuk maju dalam Pilkada Serentak di daerah masing-masing. Dia menilai pembangunan selama sepuluh tahun terakhir terlalu sentralistis.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024