Sarah Azhari

"90 % Tentang Saya Isinya Negatif"

VIVAnews - Sarah Azhari mengaku menjadi korban negatif internet. Banyk gambar dan video yang dinilai merugikan dirinya beredar luas di internet. Yang membuat gundah, dia tidak bisa berbuat apa-apa saat gambar dan video tersebut beredar luas.

"Coba anda lihat Google.  Di sana 90 persen berisikan hal-hal negatif tentang saya. Saya ingin mengadu, tapi tidak tahu kemana. Karena sampai kapanpun akan ada walau saya sudah mati. Untuk itu saya minta gambar itu hilang," kata Sarah Azhari saat mengadu di Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis 19 Maret.

Terus menerus menjadi korban, membuat Sarah Azhari kebingungan untuk melakukan pembelaan diri. "Beberapa waktu yang lalu, ada situs prostitusi yang mencantumkan nama kami sekeluarga tanpa konfirmasi. Walau saat ini sudah tertangkap tersangkanya kami tetap sedih, karena saya dianggap bisa dibeli. Akibatnya, jelas memalukan keluarga."

Ketika ditanya apakah beredarnya berbagai gambar dan video tersebut ada unsur kesengajaan. Sarah membantahnya. "Jadi begini, saya pernah kehilangan kamera. Di dalamnya ada gambar kami, saya, Rahma dan Ayu.  Dari situ ada gambar kami, lalu dimasukkan ke dalam blog. Blogger juga menghina saya," katanya.

Peristiwa kedua, lanjut Sarah, ada kamera tersembunyi saat sedang syuting dan ditayangkan di internet. "Sampai sekarang gambar masih ada, tidak hilang. Bahkan di luar negeri bisa dilihat dengan berbagai bahasa," katanya.

Sarah sempat heran, gambar-gambar dirinya tersebar ke berbagai negara dengan berbagai basah berbeda pula. "Saya pernah lihat dalam bahasa Rusia dan Italia. Ada yang membuat website nama saya, dia menjual video porno dan alat-alat seks. Saya bingung, saya tidak tahu harus mengadu kemana lagi atas blog itu, karena saya orang awam," keluh Sarah. "Makanya undang-undang jelas perlu karena hal ini merugikan orang."

5 Potret Keharmonisan Keluarga Shin Tae-yong dan Istri Cantiknya yang Bak Artis Korea
Jakarta Running Festival 2024

Jakarta Running Festival 2024 Segera Dimulai

KLAB melalui Jakarta Running Festival (JRF) berkomitmen untuk terus mendorong industri lari di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024