Mayoritas Film Animasi Hollywood dari Cerita Rakyat Timur Tengah

Garin Nugroho
Sumber :
  • IG @radepa.studio

VIVA Showbiz – Mayoritas film animasi bertema keluarga yang diproduksi Hollywood, bersumber dari cerita rakyat masyarakat Timur Tengah. Isu seni budaya dan lingkungan menjadi isu utama dunia saat ini. Hal ini dikatakan oleh sutradara Garin Nugroho saat jumpa pers Purwa Carita Campuhan di Bali, Senin, 29 Agustus 2022.

Termasuk Will Smith, Ini 5 Artis Hollywood yang Tertarik Belajar Islam dan Al Quran

"Hampir 60 persen film yang diproduksi Hollywood khususnya animasi dan keluarga, temanya diambil dari cerita rakyat masyarakat timur tengah, ada Simba, Aladin, dan sebagainya. Artinya, cerita rakyat menjadi sumber produksi film yang pesannya disebarkan ke seluruh dunia," kata Garin di Denpasar, Bali, Senin, 29 Agustus 2022.

Jumpa pers Purwa Carita Campuhan di Bali.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh (Bali)
Baca Al-Quran Sampai Khatam, Ini Agama Asli Will Smith

Menurut Garin, saat ini komposisi masyarakat Indonesia 60 persen penduduk usia muda, yang sebagian besar hidup dan dihidupi oleh handphone atau dunia digital. 

Dalam hal ini, Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Minikino yang merupakan organisasi Festival Film Pendek, mengadakan kompetisi film pendek. Kompetisi mengambil cerita rakyat Bali dengan tema pemuliaan air dan pelestarian alam-lingkungan di Bali. 

Will Smith Diam-diam Baca Al-Quran saat Ramadhan: Begitu Terang nan Jelas

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana mengatakan, cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Bali sarat pesan moral. 

Jumpa pers Purwa Carita Campuhan di Bali.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh (Bali)

Ari mencontohkan cerita rakyat Bali tentang hutan larangan atau alas kekeran. Kawasan hutan yang dilindungi secara adat itu punya aturan tidak tertulis untuk tidak boleh memetik atau merusak tumbuhan yang ada. 

"Jika dipetik dapat membuat pemetiknya tersesat  dan banyak cerita lainnya. Pesannya jelas, manusia harus menjaga alam dan tidak boleh merusaknya," kata Ari. 

Rangkaian kompetisi film pendek ini akan berlangsung mulai September-Desember 2022. Kompetisi yang masih dalam rangkaian acara Sastra Saraswati Sewana tersebut memberikan apresiasi berupa dana produksi masing-masing Rp 25 juta untuk 5 ide film pendek terbaik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya