Sinopsis dan Review Film Freelance, John Cena Kembali Beraksi Jadi Bintang Utama
- Ist
Jakarta – John Cena kembali beraksi di layar lebar dengan film terbarunya, "Freelance". Di bawah arahan sutradara Pierre Morel, yang dikenal atas karyanya seperti The Ambush (2021), Peppermint (2018), The Gunman (2015), dan Taken (2008), film ini akan menghadirkan kombinasi komedi dan aksi dengan John Cena sebagai bintang utamanya.
Selain itu, "Freelance" menjadi tonggak debut bagi Jacob Lentz sebagai penulis skenario untuk film, meskipun sebelumnya ia telah memiliki pengalaman menulis untuk berbagai program televisi.
Sinopsis Freelance
Film Freelance
- Ist
Film Freelance mengisahkan tentang Mason Petit (John Cena) seorang mantan tentara pasukan khusus yang pindah profesi menjadi pengacara karena ia cedera parah di bagian punggung.
Suatu hari, ia mendapat misi yang cukup sederhana namun menegangkan. Ia diberi tugas oleh sahabatnya untuk memberikan pengamanan kepada seorang jurnalis terkenal bernama Claire Wellington (Alison Brie).
Sementara itu, Claire ditugaskan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan seorang Presiden Paldonia, Juan Venegas (Juan Pablo Raba).
Akan tetapi, ketika wawancara sedang berlangsung, kudeta militer tiba-tiba saja terjadi. Pasukan berseragam mengepung kediaman Juan Venegas.
Sementara itu, Claire dan Mason pun terjebak dalam permasalahan di negara tersebut. Meski awalnya Presiden Paldonia dimusuhi banyak orang, namun endingnya tidak bisa ditebak.
Film Freelance
- Ist
Dari segi cerita yang bergenre aksi dan komedi, terlihat kurang greget dan sedikit monoton di awal. Namun ketika Mason dan Claire berkunjung ke Paldonia, baru ada emosi dan greget meski belum secara total mengemas narasi. Meski begitu, untuk cerita keseluruhan masih sangat bisa dinikmati bagi pecinta film.
Peran yang paling menonjol di sini justru Presiden Paldonia, Juan Venegas. Sosok John dan Alison tertutup dengan karakter Juan. Dengan gaya kocaknya, Juan berhasil membuat penonton terhibur.
Seharusnya, Alison bisa lebih mendapat peran humornya. Sebab, di film lain humornya lebih terlihat dan berhasil membuat penonton terhibur.
Meski di cap sebagai diktator, rupanya sudut pandang yang diambil di film ini adalah pemimpin yang bersedia melakukan apa saja demi rakyatnya. Berbeda dengan cerita film lainnya.
Secara visual memang terlihat menarik. Namun, ada beberapa gambar yang terlihat tidak nyata. Seperti darah yang seharusnya kental, namun terlihat seperti sirup.
Thierry Arbogast, sang sinematografer, dengan cemerlang mengabadikan pesona dan keindahan lanskap Kolombia, yang menjadi latar belakang dramatis bagi adegan-adegan penuh kejaran dalam film.
Film ini tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini, Rabu, 25 Oktober 2023. Sementara di Amerika, film “Freelance” bakal tayang tanggal 27 Oktober 2023.
