Ibunda Meninggal Dunia, Amanda Manopo: Gak Nyangka, Begitu Cepat

Amanda Manopo
Sumber :
  • Instagram @amandamanopo

VIVA – Ibunda Amanda Manopo, Henny Manopo meninggal dunia pada hari Minggu, 25 Juli 2021. Mendiang Henny menghembuskan nafas terakhir saat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta Pusat. Henny meninggal dunia di usia 57 tahun. 

Tak Diinginkan Kelahirannya, Perjalanan Wanita Ini Jadi Mualaf Menguras Air Mata

Henny Manopo meninggal dunia setelah berjuang melawan COVID-19 dengan penyakit bawaan yakni diabetes. Jenazah Henny Manopo dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, pada hari ini, Senin, 26 Juli 2021. 

Amanda hadir dalam pemakaman ibundanya tersebut. Kepada awak media, Amanda mengaku merasa sangat terpukul dengan kepergian sang ibu. Sampai saat ini, Amanda merasa masih terlalu cepat ibunya meninggalkan semua.

Merasa Suaminya Dikriminalisasi, 2 Ibu Asal Sumsel Datangi Mabes Polri Cari Keadilan

“Ini masih sangat terpukul banget buat saya pribadi. Karena gak nyangka dan begitu sangat cepat mama harus dipanggil Tuhan, Tuhan begitu sayang dengan mami,” kata Amanda Manopo.

Sebagai seorang anak, Amanda mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan sang ibu. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Amanda Manopo mengunggah beberapa hal untuk ibunya, termasuk meminta doa.

Satu Jemaah Haji Asal Lubuk Linggau Meninggal di Madinah, Dimakamkan di Baqi

Amanda Manopo percaya, Tuhan sangat menyayangi dan peduli kepada ibundanya. Ia merasa sudah melakukan usaha maksimal meski takdir berkata lain.

“Yang penting saya, kakak saya dan papa saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pertolongan supaya mami selalu bisa nemenin kita semua yang ada di sini. Kita sudah usaha, kita sudah doa tapi Tuhan ternyata berkehendak lain. Makanya Tuhan sayang dan Tuhan peduli sama mami,” kata Amanda. 

Amanda Manopo mewakili keluarga, memohon maaf atas kesalahan ibunya. Ia juga memohon doa atas ibunya tersebut.

“Aku mengatasnamakan nama mami dari pihak keluarga ingin meminta maaf kepada semua yang kenal ataupun tidak kenal, takutnya mami ada salah perkataan atau perbuatan, aku sebagai anaknya, aku meminta maaf. Semoga mami bisa tenang di atas dan mami sudah gak ngerasain sakit lagi,” ujar Amanda Manopo.

Penemuan jenazah korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Desa Lambah Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Rabu, 15 Mei 2024.

BNPB: 67 Orang Meninggal, 20 Hilang, dan 44 Luka-luka Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar

BNPB mengatakan, sebanyak 67 orang tercatat meninggal dunia akibat bencana banjir lahir dingin dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024