- Instagram @azkacorbuzier
VIVA – Nama Azka Corbuzier tengah ramai menjadi sorotan di media sosial. Anak dari pasangan Deddy Corbuzier dan Kalina Oktarani ini ramai diperbincangkan usai Deddy mengungkap sosok asli putra semata wayangnya itu.
Saat menjadi bintang tamu dalam YouTube Rudy Salim, Deddy Corbuzier mengungkap bahwa sang putra bukan tipe yang materialistis. Hal ini terlihat dari sejumlah tindakan Azka Corbuzier yang masih memilih untuk menggunakan tablet pintarnya meski setengah dari layarnya sudah retak.
"Dia (Azka Corbuzier) itu tipe anak yang tidak materialistis. Contoh yang sederhana iPad dia sudah rusak, layarnya crack sebelah sudah empat tahun enggak ganti, karena dia pikir selama masih bisa kepake ngapain diganti, dia tipe orang seperti itu," kata Deddy Corbuzier.
Deddy dan Azka Corbuzier.
- Instagram @azkacorbuzier
Deddy juga mengungkap bahwa Azka yang saat ini masih duduk di bangku sekolah hanya memiliki celana panjang sebanyak dua potong saja. Azka baru akan membeli pakaian atau celana jika ukurannya sudah tidak muat lagi di tubuhnya.
"Baju, sepatu, celana, percaya atau enggak, celana panjang cuman dua. Baju kalau enggak dibeliin nggak ganti, dia ganti baju sama celana kalau badannya sudah besar, jam tangan dia punya apple watch 3 itu works ngapain," kata ayah Azka Corbuzier itu.
Mantan suami dari Kalina Oktarani itu mengaku rela menjual mobil Porsche-nya demi sang putra. Hal ini dipicu saat Deddy membawa Azka dengan mobil itu dengan kecepatan tinggi.
"Gue pernah punya Porsche dan gue jual karena dia, karena saat itu dia enggak pernah ikut, pernah satu kali jalan gue ajak ngebut dia bilang kenapa bawa kenceng, gue jawab mobil ini memang didesain untuk dibawa kencang. Terus dia bilang mobilnya memang didesain itu, tapi tidak dengan saya. Dia begitu orangnya, ketika dia bilang itu kayaknya buat apa gue punya, akhirnya gue jual, gue ganti mini cooper," kata Deddy.
Youtuber Bobon Santoso Mau Jual Alphard Demi Kasih Makan Orang Papua
Youtuber Bobon Santoso ingin menjual Toyota Alphard miliknya, sebagai modal masak dalam jumlah besar seperti yang biasa dilakukan. Bedanya kali ini untuk masyarakat Papua
