Aktivitas Transgender Rose Montoya Pamer Payudara, Gedung Putih Beri Sanksi Keras

Aktivis transgender, Rose Montoya
Sumber :
  • IG @therosemontoya

JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat menegaskan bahwa aktivis transgender Rose Montoya tidak akan diundang kembali ke Gedung Putih setelah aksinya pamer payudara selama acara Month Pride yang diadakan di South Lawn beberapa hari lalu.

Biden Tidak Percaya Ada Genosida di Gaza

Aktivitas transgender itu dianggap tak memiliki sopan santun untuk bersuara di Gedung Putih. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Perilaku ini tidak pantas dan tidak sopan untuk acara apa pun di Gedung Putih," kata juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip laman NewsNation

Biden Sebut Gencatan Senjata Terwujud Jika Sandera Israel Dibebaskan, Begini Respons Hamas

“Ini tidak mencerminkan acara yang kami selenggarakan untuk merayakan kelompok LGBTQI+ atau ratusan tamu lain yang hadir. Individu dalam video tidak akan diundang ke acara mendatang," sambungnya.

Kisah Influencer Kota Malang Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota Pakai Uang Nikah

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menegaskan kembali posisi Gedung Putih selama pengarahan, dengan mengatakan bahwa perilaku itu bertentangan dengan moral.

Sebab, aksi yang seharusnya dilakukan tetap santun di hadapan masyarakat luas, apalagi di ranah pemerintahan.

“Perilaku itu tidak dapat diterima. Kami sudah sangat jelas tentang itu. … Ini bukan hal normal yang terjadi di bawah pemerintahan ini," imbuh Karine.

Dalam video pendek yang diposting ke saluran media sosial Montoya, dia terlihat menjabat tangan Presiden Joe Biden.

Belakangan dalam tayangan klip itu, Rose Montoya memperlihatkan payudaranya, dengan pemandangan balkon Gedung Putih di latar belakang video tersebut. Sementara itu, seseorang di latar belakang menyatakan, "Apakah kita bertelanjang dada di Gedung Putih?"

Ada pun, Biden dan ibu negara Jill Biden menyambut ratusan orang ke Gedung Putih untuk piknik dan konser memperingati Month Pride.

Acara yang oleh pemerintah digambarkan sebagai acara kebanggaan terbesar dalam sejarahnya, ditunda karena kualitas udara yang buruk akibat kebakaran hutan di Kanada.

"Anda dicintai. Anda didengar. Anda mengerti. Dan Anda termasuk,” kata Presiden dalam sambutannya.

Menanggapi video yang sekarang viral, Montoya membela tindakannya. Ia menyebut bahwa sikapnya bukan mengarah ke tindakan vulgar tapi cenderung pada memeriahkan kegembiraan acara.

“Saya tidak punya niat untuk mencoba menjadi vulgar atau tidak senonoh dengan cara apa pun. Saya hanya hidup dalam kegembiraan, menjalani kebenaran saya, dan ada di tubuh saya,” katanya.

Gaya Hidup Rose Montoya Disorot

Perjalanan influencer media sosial ini melampaui tindakan berani yang kini disorot khalayak ramai. Melalui video TikTok-nya, Montoya telah membagikan pengalaman dan pemikirannya tentang berada dalam hubungan poliamori, menekankan rasa kebebasan yang dibawanya.

Montoya merefleksikan perjuangan awalnya dengan perasaan tidak mampu dan terlalu bergantung pada orang lain.

Dalam video yang menyentuh hati dari bulan September, dia mengungkapkan kesadarannya bahwa kemampuannya untuk mencintai melebihi apa yang dapat diberikan oleh satu orang.

“Untuk sementara, saya pikir ada yang salah dengan diri saya. Saya pikir saya terlalu kodependen atau terlalu kutu buku atau saya, Anda tahu, memiliki kebutuhan atau permintaan yang tidak realistis,” ungkap Rose Montoya, dikutip laman Hindustan Times.

Montoya mengaku menemukan pelipur lara dalam hibungan poliamori. Ia menganut gagasan bahwa tidak ada satu orang pun yang diharapkan memenuhi semua kebutuhannya.

"Tetapi kenyataannya adalah, saya memiliki begitu banyak cinta untuk diberikan dan itu terlalu banyak untuk satu orang dan saya membutuhkan begitu banyak cinta sehingga satu individu tidak dapat memenuhinya dan itulah mengapa saya sangat berterima kasih atas poliamori karena poliamori adalah kesepakatan itu. kami tidak pernah meminta atau mengharapkan satu orang pun untuk memenuhi semua kebutuhan kami,” katanya.

Wanita transgender berusia 27 tahun itu secara terbuka mengakui adanya kecemburuan dalam hubungannya. Tetapi, dia menemukan pelipur lara dengan bergantung pada banyak pasangan untuk memenuhi sifatnya yang sangat haus perhatian.

"Ketika saya berhenti mengandalkan satu individu untuk memenuhi kebutuhan itu, itu membebaskan saya," imbuhnya.

Dalam konten TikToknya, model transgender ini mengungkap sekilas tentang perjalanan poliamorinya. Melalui tayangan slide "2020 Dating Wrapped", dia membagikan pengalamannya mengencani empat pasangan poliamori dan dua pasangan monogami sepanjang tahun.

Sementara hubungan poliamari tampaknya berkembang, hubungan monogami menghadapi tantangan karena perbedaan pandangan tentang seksualitas.

Keterbukaan Montoya meluas hingga membahas detail intim tentang hubungannya. Dia dengan berani mengungkapkan pengalaman seksualnya, termasuk durasi momen intim, penggunaan perlindungan, dan bahkan ketakutan akan kehamilan.

“Tidak ada yang memberi tahu Anda betapa sulitnya suatu hubungan untuk berubah atau berakhir saat Anda poliamori dan memiliki hubungan lain yang seharusnya tidak terpengaruh…. tetapi itu terpengaruh karena tumpahan,” keluh influencer transgender itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya