Butet Kartaredjasa Merasa Diintimidasi, Ada Pelarangan Bicara Politik di Pementasan Teater

Budayawan Butet Kertaradjasa
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

JAKARTA – Seniman yang juga seniman kenamaan Butet Kartaredjasa dan sastrawan disebut-sebut mendapat perlakuan kurang menyenangkan menyusul dengan gelaran pentas teater bertajuk Musuh Bebuyutan di TIM, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Desember 2023. 

Bareskrim Polri Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung soal Kasus Pemalsuan Dokumen

Butet Kartaredjasa menyebutkan ada intimidasi. Sementara itu, Agus Noor melalui laman akun media sosial Instagram-nya menyatakan ada permintaan untuk menandatangani surat pernyataan yang isinya agar pementasan itu tidak menyinggung isu politik.

Di sisi lain, terkait pernyataan kedua seniman tersebut Polsek Menteng Jakarta Pusat pada Selasa 5 Desember lalu menggelar jumpa pers. Dalam jumpa pers itu, polisi dan pihak produksi menyatakan tidak ada intimidasi terkait gelaran pentas itu. Kayan Production, selaku penyelenggara diwakili Indah menyatakan tidak ada intimidasi.

Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala

Butet Kartaredjasa Kembali Angkat Bicara

Jokowi Tunjuk Menko Airlangga Jadi Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Intip Tugasnya

Pasca jumpa pers yang digelar pihak kepolisian, Butet sempat membuat sebuah video tanggapan atas pernyataan dari pihak kepolisian.

“Terima kasih kepada pihak kepolisian yang kemarin sore sudah melakukan jumpa pers untuk melakukan semacam klarifikasi ada atau tidaknya intimidasi kepada saya dan Agus Noer atas pertunjukan kami Musuh Bebuyutan,” kata Butet dalam potongan video yang dikutip dari akun TikTok @dj.

Butet menyatakan keheranannya lantaran dalam jumpa pers itu bukan dia ataupun Agus Noer selaku penulis naskah dan sutradara. Melainkan staf mereka Indah yang tidak tahu apa-apa. Padahal kata Butet dirinya dan Aguslah yang mendapatkan intimidasi tersebut.

"Kalau memang Polri serius ingin melakukan klarifikasi semesta di dalam jumpa pers ini dihadirkan saya dan Agus Noer penulis cerita dan sutradara. Karena kami dua orang yang menyatakan adanya intimidasi. Bukan memaksa staf kami orang admin mbak Indah dia benar-benar tidak tahu apa-apa soal atau tidak adanya intimidasi,” ungkap Butet. 

Dijelaskan Butet bahwa intimidasi bukan hanya dari verbal maupun fisik. Melainkan surat pernyataan yang harus ditandatanganinya terkait dengan gelaran pentas Theater bertajuk Musuh Bebuyutan. Dimana surat itu menyatakan bahwa tidak boleh ada unsur politik di dalan pentas Theater itu.  

“Sebab bagi saya dan Agus Noer intimidasi itu tidak harus pernyataan-pernyataan verbal atau tindakan fisik. Tapi surat yang harus saya tanda tangani untuk menyertai dapatnya izin bahwa saya harus berkomitmen tidak bicara soal politik itu adalah pembungkaman,” kata dia. 

Selain intimidasi surat tersebut juga menjadi salah satu bentuk pelanggaran HAM. Lantaran membungkam kebebasan berekspresi yang sudah dijamin dalam Undang Undang Dasae 1945.

“Itu melanggar hak asasi manusia, membungkam kebebasan berekspresi yang sesungguhnya dijamin oleh undang-undang dasar. Begitu pak polisi klarifikasi yang tulus undang saya dan Agus Noer dan kita bercakap-cakap secara santai okay,” kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya