Beda Selera, Makanan Indonesia dan Pesan Perdamaian Artis Jepang

Hiroaki Kato
Sumber :
  • VIVA/Finalia Kodrati

VIVA – Hiroaki Kato, salah satu artis Jepang yang berkarier di Indonesia. Hiro yang sudah menetap di Indonesia selama 5 tahun ini cukup rajin menghasilkan karya. Lagu-lagunya juga menggunakan Bahasa Indonesia. 

Arina Mocca Ajak Suami Bikin Single Nada Sousou Versi Indonesia

Dan terbaru adalah lagu Beda Selera, yang merupakan single keempat dari penyanyi yang pernah mengenyam pendidikan di sebuah universitas di Yogyakarta ini. 

Diakui Hiro, lagu ini membahas soal pasangan baik kekasih maupun suami istri yang berdebat soal makanan karena beda selera. Lagu ini sendiri atas ide Hiro yang gemar dengan makanan khas Indonesia. Ada sekitar 13 makanan yang disebutkan di lagu yangmerupakan favorit penyanyi ini. Mulai dari ketoprak, sate kambing, nasi gila hingga tempe mendoan.

Kolaborasi Arina Mocca dan Hiroaki Kato di Single Nada Sousou

"Udah bikin daftar panjang di kertas semua makanan Indonesia. Tetapi akhirnya harus ada yang dikurangi. Semua makanan favorit saya," ujarnya saat ditemui di Loop Station, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Maret 2019.

Meski demikian, lagu ini tak hanya soal makanan, terselip juga pesan perdamaian, terutama di Indonesia yang dalam suasana jelang pemilihan presiden.

Baru Menikah, Arina 'Mocca' dan Hiroaki Kato Sweet Banget!

"Walaupun beda selera tetapi ayo mari bergandeng tangan demi tujuan yang baik. Tapi pesan perdamaiannya juga berlaku untuk seluruh dunia juga ya. Di mana pun pasti ingin damai," ujar Hiro.

Sementara itu, untuk proses pembuatan lagu ini membutuhkan waktu selama dua bulan.

"Dari nulis daftar makanannya sampai menjadi lirik hingga menjadi lagu tidak lama ya prosesnya. Kemudian kita bikin video klipnya," ujar Hiro.

Untuk single keempatnya ini, Hiro menceritakan bahwa sedikit berbeda dengan lagu lainnya seperti Buatmu Tertawa, Ruang Rindu, dan Jakarta Sunset.

"Lagu ini berbeda dari lagu-lagu sebelumnya. Kalau lagu-lagu sebelumnya kan saya lebih ke akustik pop, kalau ini lebih ada jazz-nya," ujar pria kelahiran 9 Maret 1983 ini.

Ia merasa puas dengan lagu terbarunya ini. Memang ada sedikit kesulitan terutama karena semua liriknya menggunakan Bahasa Indonesia.

"Karena saya orang Jepang, pasti ada kesulitan. Tapi semua berjalan lancar karena banyak yang membantu. Saya harap yang lainnya juga suka dengan lagu saya," ujarnya. (mar)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya