- Viva.co.id/ Aiz Budhi
VIVA – Setelah sembilan tahun tidak merilis karya berformat album penuh, penyanyi ternama Indonesia, Glenn Fredly akhirnya kembali merilis album. Deretan lagu baru yang dinyanyikannya, dijadikan satu ke dalam album bertajuk 'Romansa Ke Masa Depan', dan sudah dirilis pada 15 November 2019.
Glenn mengatakan, bahwa album sebelumnya diluncurkan pada tahun 2010, dirinya selalu berpikir dan berproses untuk menghasilkan karya musik terbaru khususnya album untuk dirinya sendiri. Namun rencana tersebut urung dilakukan, karena Dia harus melakukan banyak kegiatan lainnya.
“Terakhir itu 2010. Mulai dari situ, gue sempat berpikir bikin sesuatu. Jadinya, lebih mencari ruang buat diri gue sendiri, agar bisa menemukan titik biar bisa mengeluarkan karya,” ucapnya di Jakarta, Sabtu, 14 November 2019.
Pria kelahiran Jakarta itu mengatakan, selama sembilan tahun dirinya lebih fokus bekerja di belakang layar. Sehingga, Dia mengaku sangat senang setelah move on dan akhirnya bisa merilis album baru. Gleen berharap, para penggemar bisa menikmati lagu-lagu baru tersebut.
Baca Juga: Intip Perhari Gelaran DWP 2019, Ada Calvin Harris di Hari Minggu
“Selama 9 tahun gue kebanyakan di belakang layar. Selama itu gue sadar kalau gue dibesarkan di musik pop, gue senang bisa move on,” tuturnya.
Lebih lanjut, pria berusia 44 tahun itu menyebut, album Romansa Ke Masa Depan dirilis dalam rangka menyambut perayaan 25 tahun dirinya berkarier di dunia musik Tanah Air. Glenn pun merasa, tidak menyangka bisa sampai di titik kariernya saat ini.
“Saya tidak pernah berpikir bisa berjalan sampai sekarang. Ini adalah awal perayaan 25 tahun berkarya Glenn Fredly, dan agak berbeda karena ada show case peluncuran album Romansa ke Masa Depan,” ucapnya.
Album Romansa ke Masa Depan itu dibagi menjadi dua bagian. Dalam bagian pertama terdapat 14 lagu. Sementara bagian keduanya, akan dirilis pada tahun 2020.
Melodi Bali Memukau New York: Navicula dan Endah N Rhesa Luncurkan Album "Segara Gunung"
Single Segara Gunung diluncurkan di New York, Amerika Serikat yang difasilitasi oleh The Museum for the United Nations-UN Live.
