Korban Meninggal Konser JKT48 di Semarang, Polisi Sebut Belum Dapat Izin Penyelengaraan Konser

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan.
Sumber :
  • tvOne/Didiet Cordiaz

Semarang – Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan menyebut, telah memeriksa delapan saksi meliputi panitia penyelenggara konser JKT48, dokter rumah sakit dan termasuk pihak keluarga. Dari pemeriksaan sejumlah saksi, pelanggaran sejauh ini hanya berupa kegiatan konser yang belum mendapatkan izin.

Dugaan Penyebab Anggota Polresta Manado Tewas Bunuh Diri di Dalam Mobil Alphard

Sedangkan informasi adanya over kapasitas pengunjung dari 1.000 orang yang ternyata melampaui angka tersebut masih didalami lagi.

"Terkait pengamanan dilakukan dari pihak internal panitia. Berhubung acara itu merupakan kegiatan keramaian melibatkan banyak masyarakat Polrestabes menugaskan anggota untuk patroli bukan pengaman di dalam," imbuhnya.

Bule Australia Berulah di Bali, Bikin Keributan hingga Aniaya Sopir Travel

Sementara itu, keluarga Ahmad Arsyad Disky (17) yang meninggal dunia usai tak sadarkan diri saat nonton konser JKT48 Summer Tour 2023 mengaku menolak tali asih yang diberikan oleh pihak tempat penyelenggara acara yang digelar pada Selasa (11/7/2023) lalu. 

Konser JKT48 di Semarang

Photo :
  • Dok. Pribadi JKT48
Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Kerabat keluarga, Bayu mengatakan, alasannya tidak menerima tali asih lantaran pihaknya belum mendapat penjelasan yang detail dari pihak hotel penyelenggara kegiatan. Dirinya pun mendesak agar pengelola bisa menjelaskan kronologi meninggalnya korban setelah pingsan saat menonton konser. 

“Pas hari pemakaman pihak managemen datang tapi menurut kita telat karena datang setelah pemakaman dan datang sebatas hanya menyampaikan belasungkawa dan saya pikir cuman itu. Lalu saya tanyakan di sana gimana ketika jatuh apa yang dilakukan mereka tidak paham. Iya menolak tali asih karena belum selesai, dan minta jelaskan dulu. Dan kami berpikir kalau menerima tali asih berarti sudah selesai mengingat kejadian belum dijelaskan,” ujarnya di Mapolrestabes Semarang, Kamis (13/7/2023). 

Lebih lanjut, dirinya berharap agar pengelola maupun penyedia tempat bisa segera memberikan penjelasan terkait kejadian yang menimpa korban. Pihaknya pun juga meminta kejelasan soal prosedur penanganan bagi penonton yang membutuhkan tindakan medis. 

“Saya berharap pihak Tentrem datang ke rumah di sana bagaimana runtutan seperti apa, penanganan gimana ada dokter atau tidak,” tuturnya. 

Keluarga Ahmad Arsyad Disky (17) saat ditemui di Mapolrestabes Semarang

Photo :
  • Didiet Cordiaz

Saat ini, keluarga diminta untuk menyetujui autopsi jika ingin membuat pelaporan terkait kejadian ini. Namun pihaknya belum bisa menerima jika korban akan dilakukan autopsi. 

“Kalau autopsi memang berat karena hati berat. Makanya dari pihak kepolisian diminta untuk membuat surat keterangan tidak dilakukan autopsi,” jelasnya. 

Sebelumnya, seorang remaja bernama Ahmad Arsyad Disky (17) meninggal dunia di rumah sakit setelah pingsan saat menonton penampilang grup band itu, Selasa (11/7/2023). Dalam video yang diterima, tampak sosok Ahmad yang sedang memakai baju hitam berada di tengah konser. 

Namun, seketika ia terjatuh, dan meminta tolong dengan menggerakkan tangannya. Petugas yang berjaga juga segera menghampiri Ahmad. Korban kemudian dilarikan ke RS Tlogorejo, namun dokter menyatakan Ahmad telah meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya