Logo DW

GelombangBaruPenangkapanAktivisdi Mesir

picture-alliance/EPA/N. C. Naing
picture-alliance/EPA/N. C. Naing
Sumber :
  • dw

Pihak berwenang Mesir menangkap sejumlah aktivis atas tuduhan palsu, seperti menghasut aksi terorisme, menyebarkan berita palsu, dan penyalahgunaan media sosial.

Pemerintah Mesir beranggapan saat ini merupakan momen yang tepat untuk “membidik“ para kritikus, karena berkurangnya perhatian global terhadap pelanggaran hak asasi manusia akibat pandemi virus corona.

Peneliti di lembaga Human Rights Watch Mesir, Amr Magdi, menilai hal ini memungkinkan pemerintahan Presiden Abdel Fattah El-Sissi untuk melanjutkan “penindasan brutal“.

"Pemerintah Sissi merasa semakin tidak aman karena kegagalannya mengendalikan wabah COVID-19 di Mesir, sistem perawatan kesehatan negara yang lemah dan dampak ekonomi dari krisis," kata Magdi.

Selama sebulan terakhir, pihak berwenang Mesir telah menangkap dan menahan wartawan Nora Younis, Mohamed Mounir, Sanaa Seif, dan kerabat advokat HAM yang bermukim di AS, Mohammed Soltan.

Juga aktivis vokal Sanaa Seif tidak luput jadi korban bidikan. Sanaa Seif "diculik" di luar kantor kejaksaan, demikian dikatakan keluarganya kepada biro berita yang berbasis di Kairo, Mada Masr.

Kejaksaan Mesir mengeluarkan pernyataan yang menuduh di Facebook Seif telah "menyiarkan berita palsu dan rumor tentang kondisi kesehatan negara yang memburuk dan penyebaran virus corona di penjara".