Logo DW

Bagaimana Cara Ratusan Pilot Pakistan Dapatkan Lisensi Terbang ‘Meragukan’?

Maskapai penerbangan asal Pakistan yaitu Pakistan International Airlines (PIA) kembali menjadi sorotan setelah terungkap hampir sepertiga pilotnya diduga memegang lisensi palsu atau "meragukan" serta melakukan kecurangan saat ujian.

Terungkapnya skandal dan upaya verifikasi lisensi terbang para pilot telah memicu keprihatinan global, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana bisa pilot Pakistan memperoleh lisensi dari Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (CAA) dan bekerja untuk maskapai penerbangan internasional di seluruh dunia.

Skandal lisensi ini muncul setelah kecelakaan pesawat yang baru-baru ini terjadi di Karachi dan menewaskan 97 orang. Dalam laporan awal terkait kecelakaan tersebut, terungkap bahwa pilot pesawat itu telah gagal mengikuti prosedur standar dan mengabaikan peringatan tanda bahaya.

Pemerintah Pakistan lantas menerbitkan daftar rincian tinjauan kualifikasi pilot yang diumumkan kepada publik dan menunjukkan bahwa sedikitnya 262 dari 860 pilot Pakistan memegang lisensi terbang palsu. Sebanyak 141 orang dari para pilot tersebut bekerja untuk PIA, 9 orang dari Air Blue, 10 dari Serene Airline, dan 17 dari Shaheen Airlines, demikian ungkap Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan.

Sarat dugaan kecurangan dan kolusi

Investigasi atas kualifikasi pilot di Pakistan sebenarnya telah dimulai setelah terjadinya kecelakaan pendaratan pada 2018. Saat itu diketahui bahwa tanggal pengujian pada lisensi pilot yang terlibat dalam kecelakaan tersebut ternyata adalah hari libur. Hal ini menunjukkan bahwa ujian tersebut palsu karena pada hari itu tidak pernah dilakukan pengujian. Akibat insiden ini, sedikitnya 16 pilot PIA dilarang terbang pada awal tahun 2019.

Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan mengatakan pihak berwenang tengah menyelidiki adanya kolusi antara pilot dan pejabat penerbangan sipil sejak akhir tahun 2018 untuk menghindari pemeriksaan. Dia mengatakan bahwa para pilot diduga meminta orang lain untuk duduk mewakili mereka dalam mengerjakan salah satu atau bahkan seluruh ujian kualifikasi pilot. Para pengamat penerbangan pun mengkritisi praktik ini.