- Istimewa
VIVA – Perkembangan E-Sports yang begitu pesat di Indonesia memberikan banyak peluang baru, khususnya bagi para generasi muda. Salah satu yang peluangnya sangat terbuka adalah sisi entertainment dengan menjadi streamer.
Menyadari momentum tersebut, Perkumpulan Olahraga Elektronik Indonesia (IESPA), sebagai salah satu pihak yang turut memajukan olahraga E-Sports Indonesia, memanfaatkan fenomena ini dengan mendukung platform streaming GOX Indonesia (GOX.ID), hingga menjadikannya sebagai mitra resmi federasi.
Dukungan dari IESPA ini juga akan semakin membuat platform streaming yang dikembangkan oleh anak bangsa, yakni PT Dermaga Selatan Media, bisa semakin leluasa dalam menyajikan konten-konten berkualitas dan eksklusif bagi para penggunanya. Sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru.
GOX tak main-main dalam mendukung kemajuan E-Sports di Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui kebijakan GOX yang sama sekali tidak menerapkan sistem bagi hasil atau potongan penghasilan kepada para streamernya, sesuai dengan tagline yang diusung, "Rewarding Playtime".
- VIVA.co.id
"IESPA mendukung GOX sebagai platform live streaming karya anak bangsa, di mana live streaming sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat Indonesia," ucap Ketua Harian IESPA, Ibnu Riza.
Dukungan kepada GOX ini juga akan menjadi langkah strategis bagi IESPA yang bernaung dibawah KORMI dalam menjaga eksistensi olahraga rekreasi masyarakat, mengembangkan komunitas binaan, serta mencapai tujuan dari federasi. Artinya kemitraan ini akan menjadi simbiosis mutualisme, baik bagi GOX.ID dan IESPA serta komunitas E-Sports.
IESPA yakin GOX bisa ikut membantu dalam perkembangan E-Sports di Indonesia karena platform ini sangat mudah untuk diakses oleh setiap kalangan di komunitas E-Sports, baik melalui perangkat mobile maupun personal computer (PC).
"Di samping itu, acara-acara E-Sports juga selalu ditampilkan secara live stream sehingga GOX dinilai bisa memberikan kontribusi besar dalam perkembangan E-Sports di Indonesia," kata Wakil Ketua Umum IESPA bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi, Andrew Tobias.
