VIVAnews - Unggul jumlah pemain asing rupanya membuat Jakarta BNI Taplus terlalu tangguh untuk Bogor Prayoga Unitas.
Di hadapan pendukungnya sendiri di Citra Arena Bandung, Prayoga kalah tiga set, 25-20, 25-21, 25-23, Sabtu 24 Januari 2009.
Sejak set awal, BNI menguasai jalannya pertandingan. Smash-smash menukik yang diciptakan Kapten Ju Escobar dan Dani Hancuro, membuat pemain Prayoga kelimpungan.
Dua pemain asing ini membuat BNI memperbesar jarak dengan selisih poin yang berkisar 3-5 angka.
"Saya merasa malu karena tak bisa menolong rekan-rekan di Prayoga," ujar Kapten tim tuan rumah, Jutharat yang berasal dari Thailand.
Meski kerepotan di dua set awal, Prayoga akhirnya mulai terlihat sengit di set ketiga. Tak ada lagi selisih angka yang jauh, hanya ada saling kejar poin.
Prayoga tak lagi mengandalkan terjangan smash seperti yang mereka andalakan di dua set awal. Tapi sudah berani berani mengumpulkan angka lewat pukulan-pukulan tipis yang terbukti cukup mengecoh.
"Sejak awal kami menang mudah karena Prayoga kelihatan tegang. Meski bangkit di set ketiga, nampaknya kemenangan berpihak pada kami," ujar pelatih BNI, Sukirno, selepas pertandingan.
Sedangkan pihak Prayoga menilai kekalahan ini bukan masalah teknis melainkan perbedaan kualitas antar pemain kedua klub.
Apalagi materi Prayoga baru diterima pelatihnya, Nandi Nata, sekali pertemuan sebelum pertandingan.
"Saya masih puas melihat permainan anak-anak. Karena lebih baik dibanding saat melawan Surabaya Bank Jatim (18 Januari kemarin)," ujar Nandi.
Laporan : Sigit Zulmunir / Bandung
Indonesia Vs Uzbekistan, Diskominfo Ajak Warga Jambi Nobar di Gubernuran
Kick Off Semifinal sepakbola antara Timnas Indonesia vs Uzbekistan di piala Asia U-23 bakal seru tepatnya Senin malam, 29 April 2024.
