MMA Fight Academy: Kisah Sukses Mantan OB Menatap Duel Internasional Vs Italia

Cornellius Aritonang
Sumber :
  • VIVA / Robbi Yanto

VIVA Sport – Getir hidup harus dialami Cornellius RJ Aritonang yang saat ini tengah berlatih di MMA Fight Academy di San Diego, California, Amerika Serikat.

Jalan terjal sudah harus ia lalui ketika muda. Sebelum menjadi petarung MMA seperti saat ini, pria kelahiran 11 November 2001 ini pernah bekerja sebagai office boy (OB) di sebuah gym muaythai di Jakarta. 

"Zaman itu, dulu saya OB, saya merantau 2017, merantau ke Jakarta dari Sumatera Utara, ada saudara di Jakarta. Saya ditawari menjadi OB, di sebuah gym Muaythai," kata Cornellius.

Kepada VIVA, Cornellius menceritakan bahwa dari pekerjaan itulah perlahan menemukan jati dirinya. Karena di tempat kerjanya itu ia ikut berlatih dan jatuh cinta pada olahraga Muaythai.

"Saya ditawari menjadi OB, di sebuah gym Muaythai. Menjadi OB, terus ikut latihan, kebetulan saya ada kemauan untuk latihan. Saya start bela diri dari muaythai," katanya. 

"Kurang lebih empat tahun berlatih muaythai, lalu transisi ke MMA, saya transisi ke MMA baru satu tahunan ini," tuturnya.

Setelah itu, Cornellius terjun di One Pride, ajang MMA terbesar di Indonesia. Di sana kemampuannya semakin terasah karena bertemu dengan lawan-lawan yang mumpuni.

Kemudian, Cornellius pun mencoba mengadu nasib dengan mengikuti seleksi MMA Fight Academy di Bali.  

MMA Fight Academy adalah sebuah program pengembangan dan manajemen karier atlet MMA hasil kolaborasi antara Mola dan Cage Warriors. 

Di MMA Fight Academy, Cornellius bersama para fighter lainnya tinggal dan berlatih di bawah arahan pelatih kepala profesional, Marc Fiore, eks pelatih juara UFC, Matt Hughes dan Robbie Lawler.  

Marc Fiore juga merupakan salah satu sosok yang turut andil lahirnya atlet pertama dari Indonesia yang berhasil menembus panggung UFC, Jeka Saragih

Saat ini, terdekat, kurang lebih ada sembilan atlet Indonesia di MMA Fight Academy yang tengah bersiap untuk menghadapi pertarungan. 

Perkembangan di MMA Fight Academy Cornellius mengaku banyak kemajuan yang dialami setelah dia mengikuti MMA Fight Academy, terutama dari teknik dasar. 

"Latihan di MMA Academy kurang lebih sudah dua bulan. Banyak hal baru, banyak teknik dasar yang dipelajari. Lebih diperdalam," ujar fighter asal Sidikalang ini.  

"Di sini fokus, kami bikin day session. Di sini bikin perhitungan, mau gimana, mau tipe fighter yang agresif atau tipe fighter yang siap berapa pun rondenya," ujarnya.

Viral Aksi OB Isikan Air Minum untuk Seluruh Karyawan, Tindakannya Tuai Pro dan Kontra

Peningkatan fisik pun menjadi perhatian yang dialami oleh Cornellius.

"Di sini lebih digembleng bagian fisiknya, lari, latihan di tepi pantai, kekuatan ditingkatkan, dibantu dengan lebih kerja keras lagi. Otot dipaksa untuk eksplosif lagi karena menurut Coach Marc, olahraga ini membutuhkan sisi eksplosif," ujarnya.

Lolos Timbang Badan, Angga vs Supriandi Saling Jatuhkan Mental Jelang One Pride MMA 78 di GBK


 

Hasil One Pride MMA 75: Rama Supandhi Kalahkan Agus Setiabudi

One Pride MMA 79: Rama Supandhi Tak Sabar Hancurkan Petarung China

Juara interim kelas terbang, Rama Supandhi terus menyiapkan diri menjelang mentas di laga internasional fight pada bulan Juni mendatang.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024