- Istimewa
VIVA – Pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini tidak mau terlalu percaya diri bersaing dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022. Meski baru saja menjuarai MotoGP Aragon akhir pekan lalu, Bastianini masih tercecer di peringkat empat klasemen.
Puncak klasemen sementara MotoGP 2022 masih dikuasai oleh pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dengan 211 poin. Namun Quartararo mulai tidak nyaman karena semakin didekati para rivalnya di klasemen.
Quartararo hanya unggul 10 poin dari pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia yang sudah mengantongi 201 poin. Disusul pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro di posisi tiga klasemen dengan torehan 194 poin.
Sementara pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini secara perlahan juga mulai mendekat berkat kemenangan di MotoGP Aragon akhir pekan lalu. Pembalap asal Italia itu kini berada di peringkat empat dengan koleksi 163 poin.
Kemenangan keempat Enea Bastianini di MotoGP musim ini di Aragon menempatkannya kurang dari 50 poin dari pemuncak klasemen Fabio Quartararo setelah pembalap Yamaha itu jatuh di lap pertama menyusul kontak dengan Marc Marquez .
Kemenangan pertamanya sejak Le Mans itu juga menempatkannya sebagai pembalap kedua dalam hal kemenangan terbanyak sepanjang musim 2022 di bawah Francesco Bagnaia, pembalap yang dikalahkan pada balapan kemarin di Motorland.
Namun terlepas dari kemenangan sensasional akhir pekan lalu, Bastianini yakin defisit 48 poinnya dari pemuncak klasemen terlalu banyak untuk dikejar dengan hanya lima balapan tersisa. Apalagi masih ada dua pembalap lain yang berada di atasnya.
"Selisih 48 poin terlalu jauh untuk dikejar buat saya, tapi saya ingin melanjutkan tren kemenangan ini dan menjadi lebih kompetitif di seri-seri terakhir balapan," kata Bastianini seperti dilansir Crash.net, Rabu 21 September 2022.
Selain Quartararo yang harus dikejar, Bastianini juga menilai Bagnaia menjadi salah satu rival dalam perburuan gelar juara dunia yang tidak akan mudah dilewati. Apalagi keduanya menunggangi motor yang sama.
“Pecco (Bagnaia) dan pembalap Ducati lainnya sangat cepat. Tapi Pecco memiliki poin terkuat seperti saya, kami mengendarai motor yang sama dan untuk menyalipnya sangat sulit meski akhir pekan lalu saya menang,” tambah Bastianini.
"Mari kita lihat apa yang terjadi di seri-seri balapan selanjutnya. Yang pasti saya memiliki pengaturan motor yang bagus untuk masa depan."