- Instagram: badminton.ina
VIVA – Ganda putra rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon gagal menjuarai French Open 2021. Mereka dikalahkan wakil Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol, di partai final.
Bermain di Stade Pierre de Coubertin, Minggu 31 Oktober 2021, Kevin/Marcus kalah dua gim langsung 17-21 dan 20-22.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi (Herry IP) mengungkap penyebab kegagalan Kevin/Marcus menjadi juara meski sudah tampil ganas sejak awal turnamen.
Herry IP mengatakan, konsentrasi Kevin/Marcus sudah menurun, gerak kakinya pun tak lagi cepat lantaran bermain selama enam pekan tanpa henti.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
- Instagram: badminton.ina
Ya, jadwal turnamen saat ini memang begitu padat. Sejak para pebulutangkis membela negara di Olimpiade 2020 di Tokyo pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2021, setidaknya ada empat turnamen yang berlangsung.
Pertama Sudirman Cup, 26 September hingga 3 Oktober. Melansir BWF, Kecin/Marcus bermain tiga kali yakni melawan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (babak pertama), kemudian Mads Pieler Kolding/ Frederik Sogaard (babak pertama), dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di perempatfinal.
Setelah itu, Kevin/Marcus kembali tampil di Piala Thomas 9-17 Oktober. Sejak babak penyisihan, hingga menjadi juara ada empat pertandingan yang mereka lakoni.
Bahkan, Marcus sampai absen dan digantikan Daniel Martin di babak final, meski Kevin/Daniel tidak jadi bermain lantaran Indonesia sudah mengunci kemenangan 3-1.
Turnamen berlanjut ke Denmark Open 9 -17 Oktober. Langkah Kevin/Marcus sudah mulai goyah. Mereka tersingkir di babak 16 besar dari juniornya Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Partai semifinal French Open 2021 antara Kevin/Marcus vs Fajar/Rian
- Instagram: BWF
Dan yang terakhir French Open. Sejak babak pertama, hingga final, Kevin/Marcus memainkan empat pertandingan. Bahkan di babak semifinal. Kevin/Marcus harus melakoni laga sengit melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto selama 62 menit.
"Tenaga Kevin/Marcus sudah habis. Mereka tanding 6 minggu nonstop, fokus, konsentrasi sudah menurun. Gerakan kaki sudah tidak cepat lagi, tenaga tangan pun menurun, wakti di semifinal lawan Fajar/Rian top formnya, tadi final sudah menurun. Sedangkan Korea masih fresh tenaga baru," ucap Herry IP
Shin Tae-yong Yakin Timnas Indonesia U-23 Lolos Olimpiade meski Dihajar Uzbekistan
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong tidak menyangkal fakta bahwa timnya tidak dalam kondisi terbaik. Dia yakin lolos ke Olimpiade 2024
