Sepakbola Ekstrem ala Warga Alpen, Bermain di Lereng Gunung yang Curam

Sepakbola curam
Sumber :

VIVA Trending – Sepakbola menjadi salah satu ajang olahraga favorit di berbagai penjuru dunia. Bukan hanya sekadar mencari keringat, bermain sepakbola juga kerap menjadi hiburan bagi sebagian orang.

Desta Banjir Kritik Turun dari Kursi VVIP GBK, Netizen: Kontribusi Mereka Apa?

Bermain sepakbola pada umumnya dimainkan di permukaan tanah lapang yang biasanya berupa rumput alami maupun rumput sinetits. Biasanya, permukaan tanahnya juga rata alias datar. Namun bagaimana, jika olahraga dimainkan bukan di tempat yang datar, justru melainkan di tempat berbahaya seperti di lereng gunung yang curam?

Pertandingan sepakbola antara Pejabat utama Polda Metro Jaya dan mantan Timnas

Photo :
  • VIVA / Foe Peace
Akhiri Kutukan 28 Tahun, Timnas Jerman Ingin Juarai Euro 2024

Begitulah yang dilakukan oleh warga di sebuah negara Eropa Tengah, yakni Austria. Ada sebuah daerah yang di mana para warganya bermain sepakbola di lereng gunung dengan tanah yang sangat curam. Warga di sana menyebutnya dengan sepakbola Alpine. 

Melansir dari Odditycentral pada 2 Agustus 2022, sepakbola alpine merupakan sebuah variasi dari olahraga kompetitif paling populer di dunia yang dimainkan di lereng gunung yang curam. Tidak heran, bermain sepakbola di lereng gunung dengan tanah yang curam sangat menyulitkan para pemainnya. 

LaLiga Youth Tournament Digelar di Yogyakarta

Sepakbola curam

Photo :

Sebagian besar olahraga kompetitif biasanya berlangsung di lapangan permainan yang datar, tetapi dalam kasus sepak bola alpine, salah satu syarat utamanya adalah lapangannya harus curam. 

Meskipun terdengarnya benar-benar mustahil, tetapi sekelompok penggemar sepakbola di Pegunungan Alpen Austria ini mengklaim bahwa itu adalah cara terbaik untuk memainkan olahraga favorit mereka.

Diketahui, awal mula mereka gemar bermain sepakbola di tanah curam, saat pertama kali dilakukan ketika penduduk lokal setempat menonton sepak bola piala dunia tahun 2014 lalu. 

Saat itu, mereka mengaku bosan ketika menyaksikan sebuah pertandingan di TV hingga memiliki ide untuk bermain sepak bola di lereng gunung.

“Kami menonton pertandingan dan menganggapnya sangat membosankan,” kata salah satu penemu sepak bola alpine Franz Mair . 

Sepakbola (foto ilustrasi)

Photo :
  • http://ngiknguks.blogspot.com

Dengan begitu, mereka pun akhirnya memutuskan untuk bermain sepakbola di lereng gunung dengan tanah yang curam. Pasalnya, mereka menganggap olahraga sepakbola yang ditontonnya saat itu tidaklah menantang. Nah dari situ, warga disana lebih tertarik bermain sepakbola di lereng gunung.

Meskipun terbilang sulit, para pemain disana mengaku sangat menikmatinya. Bermain di tanah yang curum membutuhkan effort yang lebih besar, seperti tenaga lebih banyak dikeluarkan. Bahkan, tak tanggung-tanggung para wasit juga terpaksa mengeluarkan tenaga esktra saat mengawasi laga tersebut. 

Bagaimana tidak mengeluarkan banyak tenanga, para pemain bermain sepakbola dengan naik turun lereng gunung yang curam.Tidak heran, jika olahraga ini membuat para pemainnya jadi ngos-ngosan dan membuat olahraga ini menjadi sangat ekstrem di sana.

Timnas Jerman

Menikmati Europhoria Piala Eropa 2024

Pesta sepakbola negara-negara Eropa sudah dimulai di Jerman. Europhoria Piala Eropa 2024 ini akan berlangsung pada 15 Juni hingga 15 Juli 2024 mendatang.  

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2024