Cerita Pelaut Indonesia Diserang Bajak Laut di Perairan Somalia

Pelaut Indonesia Diserang Bajak Laut di Perairan Somalia
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Jakarta – Bajak laut Somalia memang bukan hanya di Film Captain Philips saja, tetapi memang benar adanya. Hal ini seperti yang dijabarkan oleh pelaut asal Indonesia yang membeberkan kisahnya.

Sebelumnya VIVA memberitakan cerita pelaut Indonesia yang merekrut tentara bayaran saat melewati perairan Somalia. Kali ini pelaut Indonesia yang sama membeberkan cerita Pelaut Indonesia yang diserang Bajak Laut di Perairan Somalia.

Bendera tengkorak bajak laut melambai tertiup angin (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock/pri

Cerita tersebut diunggah dalam video yang juga menampilkan suasana penyerangan yang dilakukan oleh pembajak ke pelaut Indonesia. Video diunggah oleh akun @.ahmadchaerul29.

Dalam video terlihat tentara bayaran sedang melawan bajak laut. Pelaut Indonesia itu mereview situasi saat kapal mereka didekati oleh bajak laut dan apa saja yang dilakukan:

“Kita mau review situasi  saat bajak laut menyerang ya, Pada saat bajak laut menyerang, kita tidak boleh langsung  menembak kea rah bajak laut itu ya, pertama-tama kita harus menunjukkan senjata, untuk mereka mengetahui kalo kita bawa senjata” Ujarnya.

Jika bajak laut tidak gentar ia menjabarkan langkah kedua, yaitu dengan diberikannya tembakan peringatan.

“Kemudian yang kedua kita harus memberikan tembakan peringatan, yaitu kea rah air, tidak boleh menembak langsung ke arah perahu mereka “Tuturnya.

Langkah terakhir yang dilakukan oleh pelaut Indonesia dan tentara bayaran yang ia rekrut ialah dengan menyerang perahu pembajak, tetapi tentunya dengan prosedur juga.

“Dan ketiga, apabila mereka masih menyerang juga, nah baru kita ngasih tembakan ke arah perahu mereka, tetapi apabila mereka masih menyerang juga, nah baru kita menembak ke arah bajak laut itu, tapi tidak boleh mengarahkan tembakan ke arah yang mematikan “ Jelasnya.

Kemudian ia menjelaskan bahwa tembakan yang  diarahkan ke bajak laut tidak boleh ke arah yang mematikan, yaitu kea rah lengan ataupun kaki.

“Harus sebisa mungkin kea rah lengan atau atau kaki yang tidak mematikan, karena apabila kita tidak memberikan tembakan peringatan kepada bajak laut dan mereka langsung mati, itu bisa-bisa melanggar hukum”

Diakhir video ia menekankan bahwa melawan bajak laut ada prosedurnya atau tidak sembarang menembak bajak laut, walaupun mereka memiliki niatan yang jahat.

Respons KSAD Maruli Soal 10 Tentara Bayaran di Perang Ukraina: Tidak Mungkin TNI

“Jadi untuk menembak atau melawan bajak laut, itu ada juga prosedurnya ya, walaupun mereka niatnya jahat, tapi selaku sebagai tentara bayaran, mereka juga punya aturan, jadi tidak seenak semaunya menembak bajak laut.” Pungkasnya.

Ilustrasi tentara Ukraina di tengah bangunan yang dihantam rudal Rusia

Ragukan Kabar WNI jadi Tentara Bayaran Ukraina, Akademisi Kiev: Harus Kritis Terhadap Informasi

Menurut akademisi dari Universitas Nasional Kiev Ukraina, masyarakat RI harus lebih waspada terhadap informasi yang diterima soal era medsos dengan menyebar hoaks.

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2024