Viral Video Asusila, Polisi: Pemeran Wanita Bukan Asal Trenggalek

Kapolres Trenggalek Ajun Komisaris Besar Polisi Gathut Bowo Supriyono
Sumber :
  • Nur Faishal

Trenggalek - Warga Trenggalek dihebohkan sebaran video asusila berjudul 'Shella Trenggalek' yang menggambarkan seorang wanita berseragam batik memainkan bagian dada dan alat intimnya sendiri. Ternyata, wanita di video itu bukan warga Trenggalek.

Bukan Cuma Disentuh, 5 Hal Ini Bikin Wanita Mudah Horny

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Trenggalek Ajun Komisaris Besar Polisi Gathut Bowo Supriyono mengatakan, setelah dilakukan penelusuran oleh anak buahnya di Satuan Reserse Kriminal, dipastikan bahwa wanita yang tergambar di video viral itu bukanlah warga Trenggalek, Jawa Timur.

Ilustrasi menonton video porno.

Photo :
  • Pixabay.com/Geralt
Video Pemobil Tak Merasa Salah Setelah Bikin Pengendara Motor Kecelakaan

Memang, lanjut Gathut, penyelidik memeriksa seorang wanita yang diduga melakukan video berdurasi 2 menit 20 detik itu. Namun, hasilnya yang bersangkutan bukanlah orang yang sama dengan video yang viral. 

"Faktanya tidak sama antara video yang beredar dengan yang bersangkutan, baik dengan ciri-ciri fisik muka bagian tubuh dan tanda lahir berbeda dengan yang di video," kata Gathut, Senin, 13 November 2023.

Usai Masalah Rem Kini Viral Gardan Belakang Mobil Omoda 5 Patah, Chery Lakukan Investigasi

Selain ciri fisik yang tidak sama, diketahui pula bahwa wanita yang diperiksa tidak pernah membuat video dengan konten seperti yang beredar. "[Seragam batik juga] bukan seragam dari salah satu sekolah yang ada di Trenggalek," ujar Gathut.

Kapolres Trenggalek Ajun Komisaris Besar Polisi Gathut Bowo Supriyono

Photo :
  • Nur Faishal

Kendati begitu, Gathut mengaku pihaknya tetap memerintahkan Satreskrim agar mendalami video yang kadung viral tersebut. Di antaranya untuk menemukan siapa pihak yang memposting video tersebut di media sosial hingga viral. 

Apalagi, lanjut Gathut, video yang diunggah itu mencantumkan nama seseorang dan nama daerah Trenggalek sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Trenggalek. 

"Jangan sampai ini jadi fitnah dan menyebarkan berita bohong di tengah masyarakat," kata Gathut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya