Orang Tua Komplen Menu Pencegahan Stunting, Eh Anaknya Langsung Tidak Diikutsertakan

Orang Tua Komplen Menu Pencegahan Stunting
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Depok – Lagi-lagi Depok menjadi perbicangan hangat, belum lama ini viral di sosial media mengenai Menu pencegahan stunting yang diberikan pemerintah Depok yang hanya berisi tahu, sawi bahkan nuget.

Doa dan Harapan Orang Tua Pratama Arhan Jelang Indonesia Vs Irak

Salah satu orang tua yang ikut program tersebut menceritakan bahwa dirinya protes karena kecewa dan berujung dilkeluarkan dari group WA oleh pihak puskesmas. Cerita ini diunggah dan dibagikan oleh akun Instagram @.depok24jam dan viral.

Menu Pencegah Stunting di Depok

Photo :
  • Tangkapan Layar
Bukan Hanya Mengedukasi, Tempat Ini Buat Nyaman Anak dan Orangtua

“Saya salah satu orang tua yang ikut program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan pencegahan stunting selama 28 hari.” Tulis keterangan di awal narasi.

Ia menceritakan bagaimana dirinya menunggu selama 1,5 jam dan datang hanya untuk menimbang dan mengukur tinggi badan. Kemudian ia menyayangkan bahwa saat menunggu tidak ada makanan, minuman dan kaget ketika dibelikan makanan hanya datang nugget 3 biji:

Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final

“duduk bengong nungguin makanan tambahan. Tidak ada air minum yang disediakan selama nunggu di situ. Kagetnya, pas makanan datang cuma 3 biji nugget di dalam toples.” Ujarnya.

Tak sampai di situ saja, orang tua yang membagikan kisah ini mengungkap bahwa dirinya merasa aneh ketika toples yang berisi nugget tiga biji itu disuruh untuk dikembalikan untuk diisi ulang, sang suami pun melakukan komplen:

“Anehnya, toplesnya suruh di balikin buat isi ulang besok. Suami saya komplen, nunggu selama itu gak ada air minum segelas pun, dan yang ditunggu-tunggu datang, itu pun cuma makan yang Alhamdulillah sering kita kasih untuk makan anak saya.” Ungkapnya.

Lanjut cerita, mereka ternyata tidak diperbolehkan datang dan dikeluarkan dari grup WA gegara komplen suaminya tersebut:

“Di hari selanjutnya, saya gak dibolehin datang lagi sama suami dan saya di keluarin dari grup WA. Alasan dikeluarin karena suami saya di tgl 11 Nov 2023 komplen sama kader posyandu,” Lanjut keterangan ceritanya.

Sang suami kemudian menanyakan bagaimana nugget tersebut layak untuk dimakan, tetapi tidak ada jawaban soal mengenai pembuatan nugget yang diduga merupakan produk buatan rumah. Semenjak komplen itu Ia dikeluarkan dari grup WA dan anaknya tidak diikutkan oleh program ini.

“Semenjak komplen, sorenya saya di keluarin dari grup WA dan anak saya sudah tidak diikutkan program ini.” Pungkas cerita di unggahan.

Diketahui kejadian tersebut terjadi pada psyandu di Gandul, Depok Jawa barat. Hal tersebut sebagaimana informasi keterangan tempat yang tercatut di dalam post unggahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya