Pancasila untuk Perdamaian

Kata-kata dan Gambar Hari Kesaktian Pancasila, Bikin Haru dan Semangat!
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang di dalamnya terkandung lima sila yang dijadikan sebagai landasan fundamental. Setiap sila memiliki makna berbeda-beda yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap sila memiliki solusi dari permasalahan yang terjadi di Indonesia.

Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran

Permasalahan yang terjadi di Indonesia sangatlah beragam. Mulai dari tindak kejahatan individu hingga kejahatan komunal. Setiap permasalahan dapat diselesaikan apabila masyarakat dan pemerintah memahami makna Pancasila secara menyeluruh.

Seperti yang kita ketahui, sila pertama berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Bermakna setiap warga negara Indonesia beragama dan mengakui adanya Tuhan dan dalam setiap perilakunya haruslah mencerminkan nilai-nilai ketuhanan. Sehingga tidak ada lagi perpecahan yang terjadi dan perdamaian dapat terwujud.

Pentingnya Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Santri

Hal tersebut dapat terjadi karena memang semua agama mengajarkan kebaikan. Tidak ada satupun agama yang mengajarkan permusuhan. Apalagi Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim. Dan Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian sebagaimana arti dari kata islam itu sendiri yang berarti selamat atau keselamatan.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Bermakna bahwa warga negara Indonesia haruslah memiliki rasa kemanusiaan agar setiap tindakan yang dilakukan berlandaskan pada sikap kemanusiaan. Sehingga tercipta kehidupan yang adil dan beradab sesuai dengan apa yang dicita-citakan dalam sila ke dua.

Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan Buntut Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

Hakikatnya, manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki tingkat derajat lebih tinggi dari makhluk lain. Karena selain ia diberi anugerah akal, ia juga diberi anugerah berupa hati. Dengan hati dan akal yang tulus dan bersih, manusia akan condong pada kebaikan. Hati nurani mengajarkan manusia untuk memfilter setiap perilaku dan kata-kata yang diterima. Dengan demikian, keadilan akan dijunjung tinggi menggunakan adab yang baik.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Memiliki arti warga negara Indonesia harus tetap bersatu meskipun mereka berasal dari suku, ras, dan agama yang berbeda. Perbedaan-perbedaan itu bukanlah alasan yang bisa menjadikan bangsa Indonesia menjadi terpecah belah. Tapi perbedaan itu dijadikan sebagai kekuatan agar mereka tetap bersatu demi terwujudnya persatuan Indonesia.

Indonesia terdiri dari berbagai macam ras, suku, agama, keyakinan, bahkan kebudayaan. Semua itu menjadi sunatullah yang mesti dijaga dengan baik. Pada lambang negara Indonesia, kita akan menemukan sebuah slogan pemersatu bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu.

Sila ke empat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Bermakna dari sila ke empat adalah rakyat Indonesia dipimpin oleh kebijakan-kebijakan yang diambil berdasarkan kebijaksanaan dan melalui jalan musyawarah yang ditempuh oleh orang-orang yang dipercayai oleh rakyat sebagai wakilnya.

Sila ini ingin menunjukan kepada kita sebuah sistem dasar dari demokrasi yang menjunjung tinggi permusyawaratan atau perwakilan. Sebagaimana Abraham Lincoln menyatakan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Sila ke lima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bermakna bahwa dalam kehidupan bangsa Indonesia haruslah tercipta keadilan sosial dalam segala bidang bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga tidak ada kesenjangan-kesenjangan yang bisa menyebabkan adanya permasalahan yang mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kemudian hukum di Indonesia tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Artinya hukum diberlakukan sama bagi pelanggar dan tidak memandang dia kaya atau miskin, punya jabatan atau tidak, dan dari agama mana ia berasal.

Sayangnya, Pancasila belum sepenuhnya ditegakkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sehingga masih banyak permasalahan internal terjadi pada kehidupan bangsa Indonesia. Apabila rakyat dan pemerintah Indonesia dalam kehidupannya berpegang teguh pada Pancasila bukan tidak mungkin Indonesia menjadi bangsa yang damai, tidak ada perpecahan pada kehidupan internal.

Dalam pengambilan kebijakan, pemerintah yang dijadikan sebagai wakil rakyat harus berlaku bijaksana. Tidak boleh memiliki kepentingan pribadi yang dapat merugikan rakyatnya.

Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara seharusnya diterapkan dalam segala perilaku juga dijadikan sebagai landasan berpikir sebelum melakukan suatu tindakan. Agar setiap tindakan yang dilakukan sesuai dengan pancasila.

Apabila tindakan yang dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu bercermin pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, maka Pancasila tidak hanya menjadi rumusan saja. Tetapi bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata. 

(Penulis: Lina Yulia Khofifah, Mahasiswa jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.