Hedonisme di Kala Pandemi COVID-19

Promosi diskon di sebuah outlet.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Di masa New Normal ini, banyak terjadi perubahan perilaku konsumen salah satunya dalam melakukan pembelian. Perubahan ini terjadi akibat adanya berbagai pembatasan yang membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas diluar rumah.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Adanya perubahan perilaku konsumen ini menjadi peluang bagi para pelaku bisnis e-commerce. Platform e-commerce berlomba-lomba memberikan promosi yang menarik untuk masyarakat, mulai dari gratis ongkos kirim, cashback, diskon, sistem Cash On Delivery atau bayar ditempat, dll. Karena kemudahan yang diberikan, aktivitas belanja online meningkat pesat dibarengi dengan munculnya perilaku konsumtif dari masyarakat.

Apa sih perilaku konsumtif (Hedonisme) itu?

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Perilaku konsumtif adalah perilaku individu mengonsumsi atau membeli sesuatu secara berlebihan pada suatu produk barang atau jasa, melakukan pemborosan dan mengutamakan kesenangan dibandingkan kepentingan.

Namun, adanya peningkatan perilaku konsumtif ini memiliki dampak positif, terutama bagi pelaku bisnis online. Di sisi lain, masyarakat juga mau tidak mau harus melakukan pembelian melalui e-commerce untuk mengurangi penyebaran COVID-19.  Tiap konsumen pun memiliki motivasi yang berbeda-beda ketika berperilaku konsumtif.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Jadi, apa saja motivasi perilaku konsumtif ?

1.      Adventure Shopping

Hedonisme pada adventure shopping yaitu dengan berbelanja untuk kesenangan dan pertualangan. Biasanya adventure shopping berhubungan dengan kebutuhan untuk stimulasi.

2.      Social Shopping

Merujuk pada pada kesenangan yang datang dari bersosialisasi dan kebersamaan dengan orang lain ketika berbelanja.

3.      Gratification Shopping

Pada motif ini, konsumen melakukan pembelanjaan untuk mengurangi stress atau sebagai self-reward dan mengurangi ketegangan.

4.      Idea Shopping

Idea shopping merujuk pada perkembangan trend dan fashion, motif ini berhubungan dengan kebutuhan kategorisasi dan objektifikasi.

5.      Role Shopping

Role shopping berhubungan dengan kesenangan yang dirasakan konsumen dari berbelanja untuk orang lain.

6.      Value Shopping

Perilaku ini merujuk pada motivasi belanja dengan tawar menawar.

Setelah mengetahui berbagai motivasi perilaku konsumtif, terdapat beberapa tips agar terhindar dari fenomena hedonisme :

1.      Membuat Skala Prioritas

Adanya skala prioritas, membuat kita bisa memahami apa yang sedang kita butuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan. Tujuannya agar kita bisa mendahulukan kebutuhan yang lebih urgensi dibandingkan kesenangan semata.

2.      Hidup Sederhana

Dengan menanamkan hidup sederhana sejak dini, kita mampu memanfaatkan uang dengan baik dan tidak mengahmbur-hamburkannya untuk sesuatu yang tidak penting.

3.      Selektif dalam Memilih Teman

Dalam memilih teman, kita harus selektif. Apabila dikelilingi dengan orang-orang yang memiliki gaya hidup hedonism, kita pun akan ikut terbawa. Pertemanan yang baik akan membawa kita menuju ke hal-hal yang lebih positif tanpa harus bergaya hidup hedon.

4.      Bersyukur Setiap Saat

Selalu bersyukur dengan apa yang kita punya merupakan titik awal sebuah kebahagiaan dalam hidup. Dengan mensyukuri dan mendekatkan diri pada Tuhan, kita tidak mudah iri terhadap kehidupan orang lain.

Jadi, bagaimana menurut anda? Setelah memahami berbagai tips diatas, ada baiknya kita sebagai konsumen harus lebih bijaksana agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.