Corak Kepemimpinan yang Ideal di Masa Pandemi

Adaptive Leadership
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pandemi Covid-19 mendorong negara-negara di dunia untuk melakukan serangkaian perubahan. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini pemimpin pada tingkatan negara maupun pada tingkatan perusahaan memerlukan peningkatan kemampuan kepemimpinan demi mempertahankan eksistensi organisasi yang dipimpinnya.

Salah satu upaya yang krusial yang dapat dilakukan oleh pemimpin yakni dengan meningkatkan kemampuan adaptif. Lalu sikap seperti apa yang dimaksud dengan kepemiminan adaptif?

Menurut (Heifetz, 2009) kompetensi pemimpin yang adaptif mencakup (1) kemampuan untuk mengamati (observe), (2) kemampuan menginterpretasikan (interpret), dan (3) kemampuan untuk bertindak dan intervensi (intervene).

Secara umum, untuk dapat merumuskan 'resep jitu' dalam menghadapi penyebaran virus Corona seorang seorang leader harus mampu mengobservasi (observe) keadaan yang muncul secara menyeluruh.

Dalam melakukan perumusan kebijakan, pemimpin wajib menggunakan ilmu pengetahuan dan data yang valid sehingga dalam hal ini pemimpin perlu mau bekerjasama dengan ilmuwan dan sebaliknya, ilmuwan juga mendapatkan dukungan dari sang pemimpin.

Data yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar pemikiran untuk dapat memperkirakan berbagai skenario yang akan terjadi di masa depan. Tak berhenti disitu, bukti ilmiah yang ditemukan perlu disertai transparansi.

Selanjutnya, kebijakan yang dirumuskan perlu dijelaskan melalui penjelasan yang rasional. Pemimpin perlu mampu menjelaskan alasan yang rasional dibalik keputusan yang diambil. Tidak terbatas pada pertanyaan “apa (what)” melainkan juga dalam bentuk why, when, where, who, dan how.

Situasi yang penuh ketidakpastian dapat menumbuhkan rasa kekhawatiran bagi orang banyak sehingga sangat penting bagi pemimpin untuk dapat berkomunikasi secara jelas dan konsisten (El-Serag, 2020).

5 Tips agar Pemimpin Bisnis Bisa Punya Tim yang Loyal dan Solid

Poin terakhir yang perlu diperhatikan seorang leader, yakni implementasi kebijakan secara menyeluruh. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan data yang valid, seorang pemimpin harus konsisten dalam menerapkan kebijakan yang dirumuskan. Hal ini menjadi penting bagi pemimpin untuk menambah kepercayaan orang-orang di dalam organisasi. Sejatinya, social trust merupakan unsur paling penting yang perlu diperoleh seorang pemimpin untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19 hingga kini, harapannya adalah para pemimpin baik itu kepala negara, pemimpin perusahaan, dan para pemimpin lainnya mampu merumuskan resep jitu dalam menghadapi penyebaran virus Corona yang kasusnya masih terus bertambah.

Prabowo-Gibran Dianggap Sebagai Pemimpin Ideal Mencapai Indonesia Emas 2045

Tingginya ekspektasi yang ditujukan kepada dirinya, membuat seorang pemimpin harus mampu terus beranjak dari zona nyamannya dan menghadapi “musuh” yang tak terlihat ini dengan beragam upaya pencegahan dan pengobatan demi orang-orang yang dipimpinnya.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani

Gelora Tolak PKS Gabung KIM, Demokrat Serahkan pada Prabowo

Partai Demokrat menyerahkan urusan keanggotaan koalisi kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih, merespons penolakan Partai Gelora jika PKS bergabung dengan KIM.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.