Program Merdeka Belajar dan Pembangunan Kebudayaan

Tampilan Kanal Indonesiana
Sumber :
  • vstory

VIVA - Berbicara tentang budaya, kita tentu menyadari Indonesia adalah bangsa yang kaya akan nilai-nilai dan ekspresi budaya. Kekayaan dan keanekaragaman budaya tersebut menjadi kekuatan dan menyimpan potensi luar biasa untuk kemajuan bangsa.

Viral Turis Korea Dikecam Gegara Tindakan Tak Senonoh di Festival Kebudayaan Thailand

Mengutip dari Kemendikbud, ada beberapa potensi Indonesia menjadi negara maju, yaitu: potensi lokasi, potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia, dan potensi sumber daya budaya beserta upaya pemanfaatan keempat potensi tersebut. Budaya menjadi bagian dari potensi yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi negara maju, apabila mampu dikelola dan dibangun dengan baik.

UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 dengan jelas mengamanatkan "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.” Artinya, negara wajib berperan aktif menjalankan agenda pemajuan kebudayaan nasional.

Menjelajahi Warisan Budaya Minangkabau di Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Di sinilah, menjadi menarik melihat program-program Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek dalam bidang kebudayaan. Di antara program-program tersebut adalah Merdeka Belajar Episode 13: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesia dan Merdeka Belajar Episode 18: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana.

Merdeka Belajar Episode 13: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesia menjadi upaya mewujudkan visi pemajuan kebudayaan yaitu: Indonesia  bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya  yang mencerdaskan,  mendamaikan, dan  menyejahterakan.

Kembangkan Kompetensi Guru Lewat Platform Merdeka Mengajar

Kanal Indonesiana bertujuan mewadahi, mengintegrasikan, serta mempromosikan karya dan ekspresi budaya masyarakat Indonesia serta mendukung proses edukasi dan transfer pengetahuan bagi sumber daya manusia sektor kebudayaan.

Apabila dilihat berdasarkan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Indonesia, terjadi kenaikan dari tahun 2018 ke 2019 akan tetapi dari aspek ekspresi budaya masih rendah, di skor 37,14 dari 0-100. Hal ini, menurut Nadiem Makarim, disebabkan media yang menjadi sarana pembelajaran, wadah ekspresi, dan interaksi budaya Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, kanal Indonesiana diharapkan menjadi pustaka keragaman budaya Indonesia yang berkualitas.

Salah satu poin yang bisa kita lihat dari program Kanal Indonesiana adalah dibangunnya wadah untuk ekspresi kebudayaan secara lebih luas melalui kanal digital. Ruang berkreasi bagi para seniman sangat terbuka serta komunitas-komunitas diberdayakan. Ini tentu akan menumbuhkan ekosistem baru dalam pembangunan kebudayaan di Tanah Air.

Menurut Sutradara dan Penulis Naskah Garin Nugroho dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar (23/12/2021) melalui Kanal Indonesiana, warisan budaya hidup dalam ekosistem baru dengan teknologi baru yang terus berkembang untuk mendukung keberlanjutan budaya.

Hal tersebut juga didukung dengan program Merdeka Belajar Episode 18: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana  yang diluncurkan 23 Maret 2022. Program ini bertujuan memulihkan kebudayaan dari situasi pandemi dan mendorong pemajuan kebudayaan dengan dukungan dana abadi yang sifatnya lebih stabil dan berkelanjutan.

Menurut Nadiem Makarim, ada dua poin kunci yang memungkinkan pemajuan kebudayaaan dapat berlangsung secara stabil dan berkelanjutan melalui Dana Indonesiana. Pertama, Dana Indonesiana tidak akan pernah digunakan untuk kebutuhan lain selain bidang kebudayaan dan akan diinvestasikan selamanya. Melalui skema dana abadi, Dana Indonesiana hanya dapat meningkat, tak akan berkurang.

Kedua, Dana Indonesiana dirancang khusus untuk sektor kebudayaan, sehingga hasil pengembangan Dana Indonesia bisa digunakan oleh para pelaku budaya dengan lebih fleksibel dan lintas tahun. Standar biayanya pun akan lebih sesuai dengan kebutuhan kegiatan dan pelaku budaya (Kemdikbud.go.id 23/3/2022).

Pada April 2022, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tengah mengelola dana abadi kebudayaan sebesar Rp3 triliun dan selama dua tahun (2021-2022) dana tersebut  telah menghasilkan keuntungan sekitar Rp200 miliar. Kemudian, pada tahun 2023 ini akan ada tambahan sebesar Rp2 triliun, sehingga total Dana Abadi Kebudayaan adalah sebesar Rp5 triliun.

Dana Indonesiana tersebut mendukung berjalannya organisasi, lembaga, dan ruang budaya secara berkelanjutan. Juga mendukung produksi dan distribusi karya seni, mendukung karya-karya terbaik Indonesia untuk berkiprah di panggung internasional, serta mendukung kerja-kerja riset dan kajian yang bermanfaat untuk pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya.

Wadah untuk berkreasi dan dana untuk pemajuan kebudayaan sudah tersedia. Kita harapkan, program-program Merdeka Belajar di bidang kebudayaan tersebut dapat terus memberikan manfaat dalam mendorong pembangunan kebudayaan Indonesia. (*Penulis aktif menulis topik-topik pendidikan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.