Polemik Evan Dimas Cs Panaskan Bursa Transfer

Pemain Timnas Indonesia U-22, Evan Dimas (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/17.

VIVA – Polemik ini dipicu pernyataan Ketum PSSI, Edy Rahmayadi yang merasa geram karena  mendengar ada sejumlah pemain Indonesia yang memilih hijrah ke Malaysia.

Fokus Arsenal di Bursa Transfer, Perkuat 3 Posisi

Padahal, transfer pemain ke luar negeri hal yang biasa di sepakbola. Namun Edy Rahmaydi merasa kekuatan pemain Indonesia nantinya bisa dibaca oleh negara tetangga.

Sebab, beberapa pemain Indonesia yang hijrah ke negara tetangga merupakan pilar Timnas Indonesia U-23 yang akan berlaga di Asian Games 2018, yakni Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn.

Juventus Gantung Nasib 2 Pemain

Dan Malaysia merupakan salah satu rival di perhelatan tersebut. "Siapa mereka (klub Malaysia) seenaknya saja mengontrak pemain kita," ujar Edy pada 7 Desember lalu.

Edy pun memberikan sentilan kepada para pemain yang bergabung dengan klub di negara tetangga. "Kalau bicara gaji sudah sulit. Seakan tak ada jiwa nasionalismenya," kata Edy.

Arsenal Terancam Kehilangan Sang Wonderkid

Pernyataan Edy ini disinyalir karena kuatir Evan dan Ilham tidak bisa ikut pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-23 yang sedang persiapan menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Mengingat jadwal pertandingan di Liga Malaysia tentu tidak sama dengan Liga 1 musim depan.

PSSI pun langsung bergerak cepat pasca pernyataan sang Ketum. Enam pemain Timnas Indonesia dikumpulkan oleh PSSI di Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember 2017.

Empat pemain di antaranya bermain di luar negeri. Yaitu Andik Vermansah, Evan Dimas, Ilham Udin Armayn, dan Ryuji Utomo. Sedangkan dua lainnya, yakni Kartika Aji dan Gavin Kwan Adsit.

Ilham Udin, Ryuji Utomo, Andik Vermansyah dan Evan Dimas

Sekjen PSSI Ratu Tisha mengatakan, pertemuan itu untuk menanyakan jadwal kompetisi luar negeri kepada Ryuji, Evan Dimas, dan Ilham Udin. Tiga pemain itu diketahui akan bermain di Thailand serta Malaysia.

"PSSI mengadakan pertemuan dadakan ini untuk membahas Asian Games, persiapan utamanya performa, agenda timnas direncanakan dengan baik. Kami harus sinkronisasi jadwal klub dengan timnas," ujar Tisha.

"Kita berharap mencapai target dengan baik. Pertemuan ini menjawab harapan Indonesia untuk menyukseskan Asian Games," tambah Tisha.

Sementara itu, sikap PSSI ini mendapat respons dari manajemen Selangor FA yang sudah resmi mengontrak Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn. Presiden Selangor FA, Datuk Seri Subahan Kamal, cukup bingung dengan pernyataan Ketum PSSI.

Subahan tak mengerti kenapa Evan dan Ilham dianggap tak punya patriotisme, lantaran bermain dan menerima gaji untuk klub luar negeri.

Kebingungan Subahan memang wajar. Sebab, sebelumnya, ada tiga bintang Indonesia yang pernah membela armada The Red Giants yakni Bambang Pamungkas, Elie Aiboy dan Andik Vermansyah.

"(Pembatalan kontrak) Itu tak mungkin terjadi. Karena, kedua pemain sudah menandatangani kontrak dan pembayaran sudah dilakukan. Keduanya (Ilham dan Evan) akan kembali bersama kami pada 22 Desember (2017)," kata Subahan dikutip News Straits Times Malaysia.

"Jadi, dia (Edy) bisa melakukan apa yang dia mau. Bagaimana bisa bermain di luar negeri dan menghasilkan banyak uang, bisa dikatakan tidak patriotis? Selangor selalu punya pemain-pemain dari Indonesia. Sejauh ini, Selangor memiliki kontrak yang sah dengan semua pemain," ujarnya.

Selanjutnya: Nasihat Berujung Salah Paham?

Nasihat Berujung Salah Paham?

Pemain Timnas Indonesia U-22, Evan Dimas

Tidak hanya ramai diperbincangkan insan sepakbola nasional, polemik ini juga terdengar hingga ke Negeri Jiran dan menciptakan kehebohan lain. Bukan tanpa alasan, karena Evan dan Ilham sudah menandatangani kontrak bersama Selangor FA beberapa waktu lalu.

Namun Sekretaris Jenderal Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin, mencoba meredakan isu tersebut. Dia mengaku mendapat telepon dari pengurus PSSI, dan dijelaskan mengenai larangan Edy.

Perwakilan PSSI yang tak disebutkan namanya oleh Hamidin mengatakan, jika ucapan Edy bukanlah sebuah larangan. Melainkan nasihat kepada para pemain yang ingin mengadu peruntungan di negeri orang.

"Mereka (PSSI) menghubungi saya dan menjelaskan yang sebenarnya. Dia berbicara hal itu lebih kepada nasihat untuk pemain, bukannya menghalangi perpindahan pemain ke Malaysia," ujar Hamidin, seperti dikutip dari Berita Harian.

Hamidin melanjutkan, sikap PSSI yang bimbang dengan persiapan Timnas U-23 bakal terganggu karena jadwalnya tak sesuai agenda pelatih wajib dimaklumi. Karena sebagai tuan rumah tuntutan untuk berprestasi amat tinggi.

"Mereka berhak untuk bimbang karena harapan terhadap tim di Asian Games begitu tinggi. Tetapi, pemain tetap pada hak untuk menentukan nasib mereka sendiri," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Menpora, Imam Nahrawi. Dia menilai, pemain yang mendapat kesempatan bermain di luar negeri tidak bisa dilarang. Karena, mereka sudah menatap karier profesionalisme.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi

"Ya, ini kan sudah profesional ya. Tidak ada larangan untuk bermain di liga negara lain. Silahkan saja," kata Imam di Yogyakarta, akhir pekan lalu, Sabtu 16 Desember 2017.

Justru, dia mendorong, agar para pemain bisa terus mencicipi kompetisi di luar negeri. Dan, kesempatan itu harus dimanfaatkan dengan baik.

Yang terpenting baginya, ketika pemain tersebut mendapat panggilan dari Timnas Indonesia harus mau pulang. Sebab, itu merupakan kepentingan negara.

"Demikian pula, kita juga tidak bisa melarang pemain timnas main di liga negara lain. Namun, harus dengan catatan jika mereka dibutuhkan oleh negara, maka harus pulang," tambahnya.

Terkait kewajiban membela timnas saat mempekuat klub asing, Andik Vermansah yang empat tahun bermain di Selangor FA itu pun membagikan pengalamannya.

Mantan penggawa Persebaya Surabaya itu mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah bermain di luar negeri dengan jadwal timnas.

"Kita cari solusi yang terbaik. Pengalaman saya di Piala AAF 2016, memang ada sedikit ganjalan, karena jadwalnya padat. Tapi mereka kasih kesempatan ke timnas, tidak ada masalah," kata Andik beberapa waktu lalu.

"Pemain yang menyesuaikan program bukan pelatih. Program juga sudah ada, kita harus menyesuaikan dengan program klub," sambungnya.

Andik Vermansah saat membela Selangor FA di final Piala Malaysia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya