- ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
VIVA.co.id – Lini serang di Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan. Indonesia tampak kesulitan mencari striker muda yang bisa meneruskan tongkat estafet dari Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa.
Striker-striker muda yang muncul belakangan ini kemampuannya tak sesuai ekspektasi. Lerby Eliandry Pong Babu contohnya.
Penampilannya di Piala AFF 2016 sangat mengecewakan. Tren ini muncul dikarenakan kegemaran klub menggunakan jasa bomber asing di kompetisi.
Stigma terjadinya krisis di lini serang Indonesia kembali muncul kala Timnas U-22 mengumumkan pemain untuk pemusatan latihan tahap pertama jelang SEA Games 2017.
Cuma ada dua pemain depan yang dipanggil. Mereka adalah Marinus Mariyanto Wanewar (Persipura Jayapura) dan Ahmad Nur Hardianto (Persela Lamongan).
Terkait keputusan tersebut, asisten pelatih Timnas U-22, Bima Sakti Tukiman, angkat bicara. Pihaknya memang sengaja tak memanggil terlalu banyak striker agar bisa fokus dalam memantau perkembangan Marianus dan Hardianto.
"Kalau terlalu banyak, nanti jadi tak fokus. Posisi kiper sementara tiga dulu. Nanti, ada nama lain lagi yang dipanggil di TC tahap selanjutnya. Termasuk di posisi penyerang," kata Bima kepada VIVA.co.id, Jumat 17 Februari 2017.
Bima menyatakan, TC tahap pertama bisa menentukan nasib pemain yang dipanggil. Jika lolos, mereka tak akan masuk seleksi tahap selanjutnya.
"Bakal ada lagi pemain lain yang kami seleksi. Kepada yang lolos seleksi, saya ingatkan untuk mempertahankan penampilannya di kompetisi. Persaingan sangat ketat, jadi semuanya harus dipertahankan," jelas Bima.
TC tahap pertama Timnas u-22 akan digelar mulai 22 hingga 24 Februari 2017. Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, akan menjadi lokasi TC. (one)
