Pentagon Konfirmasi Kematian Putra Osama, Hamza bin Laden

Hamza bin Laden
Sumber :
  • South China Morning Post

VIVA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper telah mengkonfirmasi kematian Hamza bin Laden, putra pendiri Al-Qaeda, Osama bin Laden. Sayang, ia tidak menjelaskan secara detil di mana dan bagaimana Hamza tewas.

Mitos Paling Aneh di Sepakbola, Osama Bin Laden hingga Nicky Hayden Meninggal Gegara Gol Pemain Ini?

"Itulah pemahaman saya. Tetapi saya tidak punya perincian tentang hal itu. Dan jika saya melakukannya, saya tidak yakin berapa banyak yang bisa kubagikan denganmu," kata Esper dalam sebuah wawancara, ketika ditanya apakah Hamza bin Laden sudah mati.

Media AS melaporkan pada awal Agustus ini Hamza tewas kira-kira dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pada serangan yang melibatkan Amerika Serikat. Tetapi Presiden Donald Trump dan pejabat senior lainnya tidak membenarkan maupun menolak pembahasan itu di depan publik.

Terpopuler: Sekutu AS di Timur Tengah, Debat Sengit Anggota DPR hingga Surat Osama bin Laden

"Saya tidak ingin berkomentar tentang itu," kata Trump kepada wartawan ketika ditanya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat 23 Agustus 2019.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri AS, Hamza merupakan anak ke-15 dari total 20 anak Osama bin Laden. Hamza dilahirkan dari istri ketiga Osama, yang diyakini berusia sekitar 30 tahun dan muncul sebagai salah satu pemimpin sempalan Al-Qaeda.

Surat Osama Bin Laden untuk AS Viral di Tengah Perang, Isinya Begini

Dijuluki sebagai 'putra mahkota jihad', Osama beberapa kali menyerukan serangan di Amerika Serikat dan negara-negara lain lewat pesan audio dan video, terutama untuk membalas pembunuhan ayahnya oleh pasukan AS di Pakistan pada Mei 2011 lalu.

Hal itu membuatnya menjadi sosok penting terutama untuk menarik generasi pengikut baru ke kelompok ekstrimis, yang menjadi dalang serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Kematian ayahnya pada tahun 2011 dan kebangkitan kelompok ISIS yang lebih ekstrem membuat al-Qaeda kehilangan ketertarikan di mata para jihadis muda, namun kelompok militan itu tampaknya telah merencanakan kembalinya diam-diam di bawah pimpinan Ayman al-Zawahiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya