Logo DW

Perang Dagang Malaysia dan India Berimbas pada Sawit

picture-alliance/AP Photo/B. Muhammad
picture-alliance/AP Photo/B. Muhammad
Sumber :
  • dw

Industri sawit Malaysia ketiban sial gara-gara India menunda pembelian minyak sawit menyusul ketegangan diplomatik antara kedua negara. Dengan langkah itu PM Narendra Modi ingin membalas ucapan PM Mahathir Mohamad.

India yang tadnya menjadi harapan eksportir sawit Malaysia setelah Uni Eropa berhenti membeli minyak sawit Malaysia, kini menutup pintu terhadap komoditas andalan asal negeri jiran tersebut.

Penyebabnya adalah pidato PM Mahathir Mohamad di Sidang Umum PBB bulan lalu yang menyebut New Delhi tidak hanya "menginvasi," tetapi juga "menduduki" wilayah Kashmir yang berpenduduk mayoritas muslim. Ucapan tersebut terlontar menyusul kebijakan India mencabut status otonomi di kawasan konflik tersebut.

Sebagai reaksinya, netizen di India berduyun-duyun meramaikan tagar #BoycottMalaysia yang dibubuhi komentar pedas. Kondisi bertambah runyam ketika Asosiasi Pedagang Minyak Nabati India mendesak 875 perusahaan yang menjadi anggotanya untuk berhenti mengimpor minyak sawit dari Malaysia.

Pemerintah di New Delhi juga diisukan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan tarif bea masuk atas produk sawit Malaysia. "Demi kepentingan Anda dan sebagai aksi solidaritas untuk bangsa ini, kita harus berhenti membeli dari Malaysia untuk sementara ini," kata Atul Chaturvedi, Presiden asosiasi minyak nabati India.

Sentimen Anti-Sawit di India

India adalah pasar terbesar kedua untuk produk sawit asal Malaysia setelah Uni Eropa. Tahun lalu negeri di Asie Selatan itu mengimpor produk senilai USD 1,63 milyar untuk keperluan industri. Tahun ini nilai impornya mencapai USD 900 juta hanya dalam enam bulan pertama.