Logo BBC

Polemik Pemulangan WNI eks-ISIS dan Kekhawatiran Virus Baru Terorisme

Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang semula berada di kamp pengungsi Ain Issa, sekitar 60km dari Kota Raqqa, Suriah, telah dideportasi ke Indonesia pada 2017 lalu. - AFP
Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang semula berada di kamp pengungsi Ain Issa, sekitar 60km dari Kota Raqqa, Suriah, telah dideportasi ke Indonesia pada 2017 lalu. - AFP
Sumber :
  • bbc

Di tengah ketidakpastian terkait repatriasi WNI-eks ISIS, muncul kekhawatiran bahwa pemulangan mereka akan membawa `virus terorisme` baru ke Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Menkopolhukam Mahfud MD pada Rabu (05/02) dan diamini mantan pimpinan Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas.

"Kita tahu mereka itu, mau WNI atau WNA, semua berbahaya. Nah, sekarang kalau kita tidak berhati-hati dalam menghadapi `virus` ini, akan sangat berbahaya. Jangan dianggap enteng," ujar Nasir.

Di sisi lain, sejumlah pakar terorisme mengatakan hal sebaliknya, seperti Sidney Jones yang mengatakan .

Sementara, pendiri Institute for International Peace Building, Noor Huda, mengatakan pemerintah bisa mempertimbangkan untuk ` keep the enemy even closer ` (lebih dekat dengan musuh).

Dengan mendata para WNI di sana, pemerintah dapat mengetahui kantong-kantong terorisme di Indonesia. Hal itu, ujarnya, bisa membantu pemerintah `mengalahkan gerakan terorisme`.

"Tanpa memahami mereka, kita tidak tahu kantong-kantong mereka. Mereka nggak muncul tiba-tiba. Mereka produk dari sebuah kelompok masyarakat tertentu," ujarnya.

"Ini kesempatan emas untuk once for all beat this movement ," ujar Noor.

Pemerintah akan melakukan rapat terbatas untuk memutuskan apakah WNI eks-ISIS akan dipulangkan atau tidak.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan, pemerintah mungkin akan mendapatkan keputusan di bulan Mei atau Juni.