Logo ABC

Wabah Virus Corona: Negara Bagian di Australia Tutup Perbatasan

Sebagai negara yang terletak di bumi bagian selatan, yang memiliki musim yang terbalik dengan mereka yang berada di bagian utara, Australia baru akan memasuki musim dingin beberapa bulan lagi.

Tahun ini, selain menghadapi penyebaran virus corona, Australia juga harus mempersiapkan diri menghadapi wabah flu biasa, yang setiap tahunnya memakan korban ratusan atau bahkan ribuan orang meninggal.

Flu biasa tersebut memang tingkat kematiannya lebih rendah dan sudah tersedia vaksin untuk mencegahnya.

Namun di tahun 2019 muncul 217 ribu kasus flu, sehingga rumah sakit kewalahan menangani mereka yang harus dibawa ke rumah sakit.

Rata-rata mereka yang meninggal setiap tahun karena flu di Australia berkisar antara 1.500 sampai 3.000 orang, sementara 18.000 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Itulah sebabnya pemerintah Australia sekarang bersiap untuk menghadapi virus corona dan flu biasa di waktu bersamaan selama beberapa bulan mendatang.

Masa puncaknya diperkirakan terjadi antara bulan Mei dan Juni, dan pemerintah sudah meminta warga untuk mendapatkan vaksin flu lebih cepat dari biasanya kalau mereka bisa melakukannya.

Vaksin flu untuk warga di atas usia 65 tahun dan anak-anak di bawah usia 5 tahun bisa didapatkan tanpa biaya.

Warga lainnya harus membayar biaya vaksin berkisar antara Rp 100 sampai Rp 200 ribu per orang.

Jadi sampai kapan pembatasan akan berlaku?

Kepolisian di Queensland sudah mengatakan pembatasan dan penutupan di negara bagiannya akan berlangsung selama beberapa bulan.

"Kita akan berada di sini dalam bilangan bulan, bukannya beberapa minggu," kata Kepala Polisi Gold Coast, Superintendent Mark Wheeler, yang bertanggung jawab mengawasi perbatasan antara Queensland dan NSW.