Logo BBC

Virus Corona: Ratusan Perusahaan Bus Terancam Gulung Tikar

Hasanuddin melanjutkan, akibatnya, perusahaannya menelan kerugian hingga Rp6 miliar akibat dari tidak beroperasinya bus dan tidak ada stimulus dari pemerintah.

"Kami cuma sanggup bertahan sampai bulan depan, habis itu kita sudah menyerah, tidak sanggup apa-apa," katanya.

Hasanuddin berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan keringanan pembayaran pinjaman bagi perusahaan dan juga bantuan sosial kepada awak pekerjanya.

Hingga bulan ini, April 2020, perusahaan Hasanuddin masih membayarkan kewajiban pembayaran pinjaman dan juga gaji karyawan tetap.

Supir travel: Dipecat, tidak dapat bansos, tidak bisa pulang kampung

Sementara itu, sebuah perusahaan antar jemput Jakarta-Bandung telah memecat seluruh karyawannya. Yanto, supir di perusahan itu, menyebut sudah tiga minggu lebih dipecat dan tidak mendapatkan pemasukan.

"Sistemnya di-PHK semua, jadi kalau buka, kami lamar lagi. Dapat pesangon tapi hanya cukup bertahan untuk satu bulan. Kalau berkepanjangan tidak cukup.

"Mau pulang kampung juga sudah tidak bisa sekarang. Lalu, Bansos juga tidak ada di sini," kata Yanto.