Logo BBC

Apakah kita Kembali Berjabat Tangan Bila Wabah Virus Corona Berlalu?

Di paruh pertama abad ke-20, banyak psikolog yang percaya bahwa memperlihatkan afeksi kepada anak-anak dipandang sebagai sikap sentimental tanpa ada kegunaan nyata. Bahkan mereka memperingkatkan hal itu berisiko menyebarkan penyakit dan menambah masalah psikologis bagi orang dewasa.

Dalam buku Don`t Look, Don`t Touch, ahli perilaku Val Curtis dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan salah satu alasan kenapa jabat tangan dan ciuman masih bertahan karena orang saling percaya sekalipun ada risiko penularan. Maka sejarah praktek ini muncul dan hilang tergantung situasi kesehatan masyarakat.

People emitting signals
BBC

Tahun 1920-an, artikel di American Journal of Nursing mengingatkan tangan merupakan alat transfer bakteri. Ia menyarankan agar orang Amerika mengadopsi kebiasaan China untuk menyatakan salam dengan mengguncang tangan di depan dada.

Di tahun 2015 ada upaya mengurangi jabat tangan. Di rumah sakit UCLA sempat ada pemberlakuan zona bebas jabat tangan di unit perawatan intensif (ICU).

Di Indonesia dan banyak negara Muslim, jabat tangan antar jenis kelamin juga sering dihindari karena alasan agama.

Sekalipun begitu, jabat tangan menjadi kebiasaan yang nyaris universal di abad ke-20 sebagai simbol salam yang profesional.

Beberapa kajian ilmiah menyatakan jabat tangan mengaktifkan sebagian otak yang sama dengan yang diaktifkan oleh makan enak, minum, bahkan seks.

Nasib jabat tangan?