- VIVA/ Dwi Royanto
VIVA.co.id - Pernahkan Anda mengenal istilah musik corong bernyanyi? Tentunya kata-kata itu belum teramat akrab di telinga. Namun tahukah Anda, bahwa alat tersebut pernah melegenda pada eranya dan menjadi inisiator hadirnya teknologi pemutar musik saat ini.
Corong Bernyanyi begitulah orang menyebutnya. Jenis alat pemutar musik dari piringan hitam ini sudah jarang ditemukan. Alat yang menginspirasi lahirnya pita kaset yang populer dengan nama gramophone itu kini lahir kembali.
Hadirnya maha karya pemutar musik ilmuwan Thomas Alfa Edhison itu tersaji dalam sebuah acara pameran bertajuk Corong Bernyanyi di Nouri's Cafe, Semarang, Jawa Tengah.
Judul tersebut dipilih karena gramophone identik dengan corong yang mengeluarkan nyanyian dari masa lampau. Kegiatan ini adalah dengan mengumpulkan sejumlah kolektor gramophone dari berbagai daerah ini menarik untuk dijadikan ajang belajar sejarah barang antik.
Acara yang dihelat selama lima hari sejak 10-15 April 2015 itu menampilkan 30 gramophone hasil koleksi dari berbagai daerah, 23 di antaranya adalah milik Handoko, pemilik dari Nouri's Cafe. "Ada juga musik box atau fonograf edison koleksi tahun 1910-an," ungkap Wawan Nugroho, manajer di sana, Senin, 13 April 2015.