MIND ID Pacu Industri Hilir Tambang, Tingkatkan Nilai Tambah

Ilustrasi MIND ID.
Sumber :
  • Dokumentasi MIND ID.

Jakarta – Mining Industry Indonesia (MIND ID) selaku BUMN Holding Industri Pertambangan, terus memaksimalkan upaya hilirisasi di industri pertambangan sebagai salah satu dari tiga mandat yang diberikan pemerintah.

Perkuat Sektor Jasa Keuangan, OJK Gandeng Asosiasi Profesi

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan, tiga mandat tersebut meliputi pengelolaan cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan memiliki kepemimpinan pasar yang terwujud melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis. 

"Adanya hilirisasi industri pertambangan ini dapat memperkuat struktur industri hingga memberikan nilai lebih untuk Indonesia, serta juga menyediakan lapangan pekerjaan," kata Hendi dalam keterangannya, Jumat, 6 Oktober 2023.

Investasi Hilirisasi Turun Jadi Rp 75,8 Triliun di Kuartal I-2024

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso.

Photo :
  • Dokumentasi MIND ID.

Dia menegaskan, sebagai perusahaan BUMN yang berperan dalam sektor pertambangan, MIND ID memiliki tanggung jawab dan komitmen yang kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. 

Bahlil Sentil Perbankan RI Enggan Sokong Hilirisasi, Malah Dikuasai Asing

"Dengan fokus pada hilirisasi, kami berupaya mengembangkan industri-industri turunan yang akan memberikan manfaat jangka panjang, bagi negara dan masyarakat Indonesia,” ujar Hendi.

Dia menambahkan, komitmen hilirisasi MIND ID ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi Indonesia Maju, sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir, selama empat tahun masa kepemimpinannya.

"Hilirisasi adalah strategi penting dalam pengembangan industri dan ekonomi Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor," ujarnya.

Melalui anggota perusahaannya yakni PT Antam Tbk., PT Bukit Asam Tbk., Pt Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk., MIND ID terus berupaya melakukan hilirisasi industri pertambangan, guna memberikan nilai lebih untuk Indonesia di sektor pemanfaatan minerba.

Di antaranya yakni melalui pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek SGAR ini dimiliki oleh cucu perusahaan MIND ID, PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), dengan proses pengerjaan oleh Konsorsium China Aluminium International Engineering Co. Ltd., (Chalieco) bersama dengan PT PP.

Pabrik peleburan alumina tersebut guna melengkapi rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat, dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum. SGAR memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya