- VIVAnews/Anda Nurlaila
VIVAnews - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai jumlah pegawai negeri sipil (PNS) sangat banyak, sehingga perlu ada terobosan besar-besaran dalam sistem penerimaan PNS.
Ketua Umum HIPMI, Erwin Aksa, mengungkapkan, banyaknya PNS justru hanya menambah daftar panjang birokrasi pemerintahan. Padahal, birokrasi yang tidak efisien bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Persoalan terbesar, kita memiliki pegawai negeri yang sangat banyak," kata Erwin di sela acara Indonesian Young Leaders Forum 2011 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 9 Juni 2011. "Ini menambah birokrasi saja."
Erwin menilai, jumlah PNS yang begitu banyak ini karena setiap tahun pemerintah membuka lowongan PNS. Dia memahami proses penerimaan ini semata-mata untuk menutupi indeks pengangguran. Namun, justru tidak memperbaiki birokrasi.
Dia berpendapat, karakteristik PNS saat ini kurang berkualiatas, kurang efisien, terlalu birokratif, tidak memanfaatkan teknologi, dan cenderung sangat feodal dalam menjalankan tugas. "Melihat kondisi ini, perubahan harus segera dilakukan," ujarnya.
Salah satu cara mengubah adalah mengurangi komposisi, merampingkan struktur organisasi, dan meningkatkan kapasitas PNS dengan memperbanyak sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi.
Menurut Erwin, saat ini pemerintah sudah tidak dapat lagi menutupi indeks pengangguran dengan mendorong penerimaan PNS. Pemerintah seharusnya mendorong generasi muda menjadi pengusaha, profesional di sektor swasta, atau yang lain.
"Yang terjadi sangat sulit mencari eselon satu di kementerian, namun di level bawah sangat banyak. Artinya, struktur organisasi di level PNS harus direformasi," tegas Erwin.
Terobosan yang harus dilakukan mencari orang berkualiatas bukan volume, tapi berdasarkan kompetensi. "Saat ini banyak orang kompeten, tetapi tidak mau jadi PNS karena takut jadi pejabat," kata Erwin. (art)
Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Tebal Membubung Tinggi 4.000 Meter
Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Membubung Tinggi 4.000 Meter!
